Kabar Bima

Safari Ramadan di Wera, Bupati Bima Ditolak Pemuda dan Mahasiswa

346
×

Safari Ramadan di Wera, Bupati Bima Ditolak Pemuda dan Mahasiswa

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Dianggap mengingkari janji politik pada warga Desa Hidi Rasa dan Desa Sangiang, Bupati Bima Dinda Putri Damayanti dihadang dan ditolak oleh gabungan pemuda dan mahasiswa, saat hendak melaksanakan Safari Ramadan di Desa Nanga Wera, Minggu (12/5) sekitar pukul 17.00 Wita.

Safari Ramadan di Wera, Bupati Bima Ditolak Pemuda dan Mahasiswa - Kabar Harian Bima
Pol PP saat berusaha menghalau pemuda dan mahasiswa yang menolak kedatangan Bupati Bima di Desa Hidi Rasa. Foto: Ist

Penolakan yang diwarnai dengan aksi saling dorong dengan Pol PP itu dilakukan pemuda dan mahasiswa karena kekuatan Pol PP lebih banyak. Bupati pun bisa melewati jalur yang dihadang tersebut dan bisa menuju Masjid di Nanga Wera, sebagai tempat kunjungan Safari Ramadan.

Safari Ramadan di Wera, Bupati Bima Ditolak Pemuda dan Mahasiswa - Kabar Harian Bima

Pemuda Hidirasa M Kadafi menyampaikan, hingga kini janji politik yang disampaikan Bupati Bima saat mencalonkan diri jadi pada 2015 lalu belum juga direalisasikan. Dulu di hadapan tokoh masyarakat, Bupati bahkan menandatangani surat pernyataan di atas matrei, jika terpilih akan membebaskan lahan untuk lapangan bola.

“Janji itu dianggap lelucon oleh Bupati. Karena tidak konsisten dengan janjinya, maka kami menolak kedatangan Bupati di desa Kami,” tegasnya.

Menurut Dhavid sapaan akrab Kadafi, selain mengingkari janji, bupati juga mengingkari janji di Dusun La Sinta dan Dusun Bronjong Desa Sangiang. Di Dusun La Sinta Bupati berjanji akan membangun talud pemecah gelombang. Talud tersebut jika tidak segera dibangun, makan air laut akan memasuki pemukiman warga.

Sedangkan di Dusun Bronjong bupati berjanji akan membangun bronjongnisasi untuk menghindari terjadinya longsor. Namun janji tersebut juga tidak direalisasikan. Padahal pembangunan bronjong dan talud itu merupakan hal yang penting, karena mengancam kehidupan warga.

“Saat terjadi aksi penolakan, bupati tidak mau bertemu dengan kami. Malah memilih kami untuk dibenturkan dengan Pol PP. Ini menunjukan Bupati Bima tidak punya niat baik,” ujarnya.

*Kahaba-05