Kota Bima, Kahaba.- Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bima, Muhammad Rum dengan tegas membantah tudingan telah mengancam salah satu Wartawan Bima, Syafrudin dengan pedang seperti dimuat media ini kemarin. Apalagi pernah mengeluarkan bahasa ancaman ingin membunuh merupakan fitnah belaka. (Baca. Diduga, Sekda Ancam Wartawan dengan Pedang)
“Tidak benar saya mengancam dia. Saya berani bersumpah dengan Al-Qur’an ini kalau saya pernah ngomong begitu. Mau bunuh apa, memangnya saya sinting. Saya tidak pernah mengeluarkan bahasa ancaman,” bantah Sekda saat dikonfirmasi Kahaba.net di ruang kerjanya, Selasa (3/11) siang.
Menurut cerita versi Sekda, Syafrudin atau akrab disapa Sefo pada Senin (2/11) siang sempat ingin menemuinya di kantor. Alasan yang disampaikan kepada stafnya ingin memberikan klarifikasi. (Baca. Syafrudin: Sekda Kok Arogan Seperti Preman Pasar!)
“Tetapi tidak disebutkan masalah apa. Sefo hanya mengaku namanya di luar sudah rusak,” akunya.
Lantaran sibuk dengan urusan kantor, Sekda tidak bisa menerima Sefo saat itu. Senin sore sekitar Pukul 17.00 Wita, Ia pun kembali ke rumahnya di Sadia. Namun, ketika sampai tidak langsung masuk ke dalam rumah tetapi turun di luar pagar dan menyempatkan ke toko milik Safran tetangganya depan jalan.
Tak lama mengobrol dengan Safran, datanglah Sefo dengan rekannya Mahrun langsung menyapa dan mengajaknya bicara ingin mengklarifikasi sesuatu. Namun dirinya tidak merespon dan berlalu kembali masuk dalam rumah.
“Trus saya pun keluar membawa parang (pedang), niatnya mau membersihkan pohon-pohon di taman depan rumah. Karena sudah beberapa bulan tidak dibersihkan,” tuturnya.
Sebelum itu lanjutnya, memang sempat menuju ke Safran sambil membawa parang tersebut. Sefo kembali menghampirinya dan menahan untuk bicara, tetapi Sekda memilih menghindar dan tidak menghiraukan.
“Setelah itu, pulang lah dia. Kalau dikatakan saya kejar, dia tetap pulang pakai motor dengan santai. Kalau saya kejar, pasti dia sudah lari tinggalkan motornya,” tandasnya.
*Ady/Bin