Kabupaten Bima, Kahaba.- Kendati harga BBM sudah dinaikan oleh Presiden RI, Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI) Cabang Bima tetap lantang menolak kebijakan tersebut. Pasalnya, kenaikan harga BBM berdampak buruk bagi rakyat Indonesia.
Senin (6/4), puluhan anggota SMI Cabang Bima turun kejalan. Mereka menentang keras kebijakan yang dinilai tidak berpihak pada kepentingan seluruh rakyat Indonesia.
“Beragam paket kebijakan terus dilahirkan, justeru bertujuan untuk memuluskan sirkulasi modal Internasional agar semakin berkuasa di Indonesia. Ini kebijakan yang terus melukai hati rakyat,” tegas orator, Dilon.
Kata dia, kebijakan rezim neoliberalisme dan elit politik borjuis yang mengatasnamakan kepentingan rakyat, harus dibongkar. “Mana janji janjimu saat kampanye Pak Presiden Jokowi,” teriaknya.
SMI juga mengajak kepada seluruh rakyat Indonesia untuk membebaskan diri dari belenggu penindasan. Caranya, dengan membangun persatuan alat politik alternatif seperti partai rakyat, buruh, tani, kaum miskin kota, nelayan dan mahasiswa serta kelompok tertindas lainnya.
*Teta