Kabupaten Bima

Krisis BBM di SPBU Rabakodo, Sikap Pertamina Dipertanyakan

7921
×

Krisis BBM di SPBU Rabakodo, Sikap Pertamina Dipertanyakan

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Pegawai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Rabakodo Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Budi dan Man mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap keterlambatan pengiriman Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh Pertamina.

Krisis BBM di SPBU Rabakodo, Sikap Pertamina Dipertanyakan - Kabar Harian Bima
Kondisi SPBU Rabakodo karena kekosongan BBM. Foto: Ist

Kondisi ini telah berlangsung beberapa pekan terakhir. Mencapai titik tertinggi ketidakpuasan mereka pada tanggal 17 November 2023, di mana hingga pukul 14.00 Wita, belum ada pengiriman bensin yang diterima.

Krisis BBM di SPBU Rabakodo, Sikap Pertamina Dipertanyakan - Kabar Harian Bima

“Kondisi hampir 2 pekan lamanya, keterlambatan dan tidak jelas semuanya,” keluh mereka berdua, Jumat sore, 17 November 2023.

Terhadap masalah tersebut, mereka pun pernah mengadukannya ke Pertamina. Salah seorang pegawai yang ditemui mengakui ada kesalahan membaca surat permohonan minyak dari SPBU Woha.

“Dan sekarang, tetap saja kekosongan BBM membuat kami merugi,” tegasnya.

Menurut Budi dan Man, keterlambatan ini mengakibatkan kekosongan aktivitas di SPBU Rabakodo dan meningkatkan kekhawatiran bahwa masyarakat dapat menuntut SPBU.

Sementara di sisi lain, pegawai Pertamina yang mengurus distribusi BBM ke Rabakodo juga telah memblokir nomor Handphone Budi dan Man, sehingga komunikasi cukup terkendala.

“Iya nomor kami berdua ini sudah diblokir. Kemudian nomor pegawai Pertamina yang lain yang terus kami hubungi, tidak memberikan respon baik,” keluh mereka.

Akibat keterlambatan dan kekosongan ini sambung keduanya, sejumlah masyarakat beralih ke SPBU lain yang lebih jauh, yang masih dapat menyediakan pasokan BBM secara lancar.

“Kenapa SPBU lain lancar, kami di sini justru dibuat sulit. Tentu saja situasi ini menimbulkan kekhawatiran bahwa masyarakat dapat menuduh SPBU Rabakodo terlibat dalam praktik yang merugikan,” ujarnya.

Sementara itu, pihak Pertamina hingga saat ini masih terus diupayakan untuk dikonfirmasi, terkait keluhan dari 2 orang pegawai SPBU Rabakodo.

*Kahaba-01