Kabar Bima

Soal Benih Jagung Bersubsidi, Ismed: Banyak Kelompok Nakal Bawa Nama GP Ansor

454
×

Soal Benih Jagung Bersubsidi, Ismed: Banyak Kelompok Nakal Bawa Nama GP Ansor

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Koordinator nasional program benih jagung bersubsidi Ismed Jayadi, angkat bicara soal distribusi benih jagung yang selalu dipersoalkan penerima manfaat. (Baca. PBNU dan GP Ansor Diduga Komersilkan Benih Jagung Bersubsidi)

Soal Benih Jagung Bersubsidi, Ismed: Banyak Kelompok Nakal Bawa Nama GP Ansor - Kabar Harian Bima
Koordinator nasional program benih jagung bersubsidi Ismed Jayadi. Foto: Ray (Facebook)

Kepada media ini dirinya menegaskan, memang banyak problem terhadap distribusi benih tersebut. Namun seringkali, problem itu muncul setelah pihaknya dari GP Ansor mendistribusikan benih. (Baca. Dirugikan Dari Bantuan Bibit Jagung, Petani Audiensi dengan Dewan dan Dinas Pertanian)

“Bahkan banyak kelompok yang nakal, mereka menarik uang mengatasnamakan GP Ansor. Itu yang terjadi di lapangan,” ungkapnya, Rabu (12/12).

Ismed menjelaskan, pihaknya hanya mendistribusikan sesuai dengan tugas, disertai dengan keabsahan admistrasi. Setelah benih itu diterima kelompok tani, sudah bukan menjadi kewenangannya. Tapi bagaimana proses kelompok tani dengan anggotanya. (Baca. GP Ansor Akui Ambil Uang Saat Penyaluran Bibit Jagung, Uang Petani Akan Dikembalikan)

“Hanya itu saja tugas kami. Jadi tugas bersama semua pihak untuk membantu mengawasinya, agar bibit itu benar2 ditanami petani,” terangnya.

Ia malah berharap, benih itu didapat oleh petani sesuai dengan peruntukannnya. Kemudian petani bis amenanam sampai mendapatkan hasil yang maksimal. Karena GP Ansor juga berharap dapat mengambil kembali hasil panennya nanti di petani, sesuai dengan harga pasar yang berlaku. (Baca. Ini Fakta Lain Penarikan Uang Bibit Jagung Oleh GP Ansor)

“Jika terjadi penyimpangan dan petani tidak memanan benih tersebut, apalagi dijual, justru GP Ansor sebagai pengawal program ini merasa rugi. Karena kurang maksimal hasil panen yang akan dibeli kembali,” katanya.

Ismed kembali menegaskan, jadi terhadap program pemerintah pusat ini, GP Ansor tidak melakukan penjualan dan penarikan kepada petani. Itu diketahui, berdasarkan laporan dari tim yang telah direkrut secara taktis di lapangan. Tim tersebut bukan dari anggota GP Ansor, tapi dari simpul-simpul masyarakan yang sebelumnya telah membina kelompok tani. (Baca. Rafi’in: GP Ansor Kota Bima Tidak Terlibat Program Bibit Jagung)

“Tapi jika itu masih terus dilakukan oleh oknum-oknum yang mengatasnakan GP Ansor, kami akan bertindak tegas dan mengambil kebijakan internal,” tegasnya.

Ismed menambahkan, dari permasalahan itu. Dirinya menjelaskan khusus GP Ansor, bukan juga mewakili PBNU. Karena pada program tersebut, GP Ansor dan PBNU berbeda. Pengelolaannya juga berbeda.

*Kahaba-01