Kabar Kota Bima

Tekan Inflasi dan Stunting, Dishanpan Kota Bima Bagikan Bantuan Hasil Kebun Plakat

1083
×

Tekan Inflasi dan Stunting, Dishanpan Kota Bima Bagikan Bantuan Hasil Kebun Plakat

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Jika sebelumnya Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Kota Bima meluncurkan program Inovasi Kebun Plakat, hasil pemanfaatan halaman kantor untuk kegiatan pertanian, peternakan dan perikanan. Kini hasilnya sudah mulai dimanfaatkan, dengan membagikan pada masyarakat yang membutuhkan.

Tekan Inflasi dan Stunting, Dishanpan Kota Bima Bagikan Bantuan Hasil Kebun Plakat - Kabar Harian Bima
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Bima Ichwanul Muslimin saat menyerahkan hasil program Inovasi Kebun Plakat untuk warga. Foto: Ist

Kepala Dishanpan Kota Bima Ichwanul Muslimin menyampaikan, hasil pemanfaatan lahan pekarangan kantor tersebut seperti jamur tiram, cabe, unggas hingga lele.

“Hasilnya saat ini sudah mulai dibagikan pada masyarakat, dengan tujuan untuk menekan inflasi serta stunting,” ujarnya, Selasa 28 Mei 2024.

Ia menjelaskan, kebun plakat merupakan pola pemanfaatan lahan kosong untuk kegiatan pertanian produktif secara terpadu dan integratif, di dalam gerakan tersebut memadukan gerakan gemar menanam.

Berbagai tanaman yang ditanam pada Kebun Plakat antara lain cabe, tomat, terong, timun, sawi putih, sawi hijau, selada, bayam hijau, bayam merah, kangkung, labu, pare, oyong, kacang panjang, kacang tanah, tanaman buah seperti anggur dan buah naga serta berbagai tanaman obat. Kemudian beternak unggas hingga memelihara ikan lele.

“Jika dilihat dari ekosistem yang kita laksanakan, terjalin sedemikian rupa agar saling terkait. Dimana kotoran unggas puyuh dapat dimanfaatkan untuk pakan ikan lele maupun penyubur tanaman. Bahkan dedaunan yang gugur, serta kertas tidak terpakai diolah dan dijadikan pupuk organik baik padat maupun pupuk cair,” katanya.

Sementara itu, Kabid Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan (PKKP) Hidayaturahman menambahkan, berbagai tanaman yang dikembangkan atau ditanam dipilih sesuai dengan tujuan penanganan persoalan seperti tanaman cabe ditanam untuk mengatasi persoalan inflasi karena cabe menjadi salah satu penyumbang inflasi di Kota Bima.

Tanaman lain pun ditargetkan untuk memberikan nilai gizi guna penanganan masalah stunting serta kecukupan gizi masyarakat. Begitu juga tanaman tersebut akan memberikan nilai ekonomis.

“Dengan adanya gebrakan inovasi ini, kami berharap instansi pemerintah serta masyarakat bisa melakukan hal yang sama, yaitu memanfaatkan pekarangan yang kosong dipergunakan dengan baik untuk menggelorakan gerakan gemar menanam, memelihara ikan dan beternak puyuh,” tambahnya.

*Kahaba-04