Kota Bima, Kahaba.- Kader Partai Golkar HM. Lutfi menyarankan kepada kader yang tidak tunduk terhadap keputusan partai ditingkat DPP, untuk segera meninggalkan partai. Karena masih banyak orang yang antri untuk menjadi kader Partai Golkar. (Baca. Kader Golkar Tolak Pencalonan HM. Lutfi Sebagai Bakal Calon Walikota Bima)
Pernyataan itu disampaikan Lutfi saat diminta tanggapan soal sejumlah kader Partai Golkar di Kota Bima yang tidak menerima keputusan DPP terhadap hasil pleno keputusan pengusungan bakal calon Walikota Bima.
“Saya memberi tanggapan sebagai Sekretaris Korwil Pemenangan di NTB ya. Jadi apapun keputusan partai, kader tidak boleh membangkang. Kalau tidak tunduk pada keputusan, silahkan tinggalkan saja partai. Masih banyak ko’ yang antri untuk jadi kader Golkar,” tegasnya, baru – baru ini. (Baca. Golkar Akan Pecat Kader yang Tolak Pencalonan Lutfi)
Menurut Lutfi, partai tidak mudah memutuskan seseorang apalagi dalam pleno, jika tidak dilandasi dengan aturan partai. Hanya saja harus diketahui, ada kader yang paham secara aturan, ada juga kader yang tidak paham aturan. Ada juga kader yang mendukung berdasarkan emosional kepada seseorang dan menolak keputusan partai.
“Kalau menolak, artinya kader itu membangkang terhadap keputusan partai,” katanya.
Apapun keputusan partai sambung Lutfi , harus ditegakkan. Sebab, partai itu bukan milik orang perorang. Partai itu memiliki sistem, aturan dan mekanisme. Kalau tidak berpegang pada aturan, negara saja bisa hancur, apalagi atas dasar suka dan tidak suka dalam partai. (Baca. Soal Sikap Tolak Pencalonan Lutfi, 2 Kader Golkar ini Merasa Ditipu)
Pria yang juga Anggota DPR RI itu menjelaskan, untuk menunjukan elektabilitas orang pada Pilkada. Apapun bentuknya, mekanisme alat ukurnya survey. Jika cara yang dilakukan berdasarkan dukungan politik dalam instrumen di dalam partai, maka partai tidak akan pernah menang.
Ditanya, penolakan kader Golkar karena partai melangkahi Juklak penetapan Pleno, Lutfi balik menuding bahwa yang menolak itu adalah kader yang tidak paham aturan.
“Mereka berpartai sejak kapan,” tanyanya.
Kemudian menjawab soal rencana kader yang menolak bakal ke DPP dan menyampaikan sejumlah mekanisme yang dilewati, Lutfi mempersilahkan.
“Silahkan ke DPP, orang sudah menjadi keputusan DPP ko. Malah mereka akan diketawain sama orang DPP, kapasitasnya sebagai apa,” ucapnya.
*Kahaba-01