Bima, Kahaba.- Setelah kemarin BEM STKIP Taman Siswa turun ke jalan menyuarakan tuntutan penolakan rencana kenaikan harga BBM, hari ini Bima kembali diguncang aksi unjuk rasa. Massa gabungan dari berbagai elemen seperti LMND, PMI, HMI, SMI, BEM STKIP Taman Siswa, dan Front Pemuda dan Mahasiswa Samili siang ini (29/3) menggelar aksi bersama di depan Bandara Sultan Salahuddin Bima dan berencana akan mendudukinya.
Massa aksi yang berjumlah lebih dari seribu orang ini menuntut pemerintah untuk membatalkan rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) karena akan berimbas pada keadaan sosial ekonomi masyarakat khususnya masyarakat kecil. “Tolak kenaikan harga BBM menjadi harga mati” ujar Koordinator Lapangan (korlap) aksi M. Amiruddin.
Massa mengancam akan menduduki dan melumpuhkan sarana transportasi udara satu-satunya di Bima ini apabila tuntutan tidak dipenuhi. Untuk menjaga terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, gerbang bandara dijaga ketat oleh ratusan personil kepolisian, sementara konsentrasi masa yang massive tertumpah dan menguasai sepenuhnya akses jalan didepan bandara. Terblokirnya jalan negara ini kontan membuat warga harus bersabar menunggu aksi selesai untuk melintas.
Sampai berita ini diturunkan negosiasi yang alot terus dilakukan oleh pihak kepolisian, namun massa tetap pada tuntutannya untuk memboikot operasional bandara. [BK]