Kabupaten Bima, Kahaba.- Akibat tidak diperhatikan dan dirawat UPT Pasar, lokasi penjualan ikan di Pasar Tente Kecamatan Woha setiap saat selalu dalam keadaan kotor dan sembrawut.
Seperti yang disampaikan pedagang ikan pasar tente Muhammad Natsir. Menurut dia, ada banyak persoalan yang terjadi di Pasar Tente, terutama di lokasi penjualan ikan. Tidak adanya perhatian pihak UPT Pasar setempat untuk membangun dan menata pasar, sehingga lokasi tersebut sangat sembrawut dan bau.
“Harusnya pengelola pasar ini punya inisiatif untuk menata tempat penjualan ikan,” ujarnya, Selasa (12/11).
Kata dia, selain soal penataan, pembangunan tempat penjualan ikan juga ditanggung oleh pedagang. Seperti kayu, seng dan sebagainya.
“Kami bangun ini semua dengan swadaya masing-masing,” katanya.
Padahal kata dia, para pedagang selalu membayar retribusi. Lalu apa alasannya UPT pasar tidak menata dan memperbaiki lokasi penjualan ikan.
Selain membayar retribusi, para pedagang ternyata setiap hari mengumpulkan uang untuk membayar orang lain untuk menyapu dan membersihkan limbah got.
Natsir juga membeberkan, di lokasi pasar itu sering kali terjadi kehilangan. Baru-baru ini dalam waktu 3 hari berturut-turut ikan milik pedagang hilang dan merugi jutaan rupiah.
“Keamanan di pasar ini juga harus diperbaiki. Kami sering kehilangan barang dagangan,” ungkapnya.
Saat ini kata dia, untuk mengantisipasi barang dagangan hilang, para pedagang di pasar tersebut mengontrol pasar secara bergilinr hingga tengah malam.
“Harapan kami tolong perbaiki sistem keamanan juga. Agar barang kami tetap aman,” harapnya.
Di tempat terpisah, Kepala UPT Pasar Tente Fahri mengatakan, pembangunan untuk penataan tempat penjualan ikan sudah diusulkan ke dinas dan sudah disetujui Sekda dengan anggaran Rp 300 juta. Namun saat klinis dihapus lagi, karena Sekda tidak hadir.
“Untuk 2020 tidak akan dilakukan perbaikan tempat penjualan ikan ini, lantaran anggaran yang sudah disetujui Sekda sudah dihapus dialihkan untuk kepentingan pilkada tahun 2020,” ungkapnya.
Untuk keamanan dan lain sebagainya, menurut dia pihak dinas yang bisa menjawab, karena UPT hanya mengurus kebersihan lalu penerima penagihan dan pengatur penjualan. Kaitan anggaran keamanan juga itu urusan dinas.
Lalu untuk kebersihan, pihaknya sudah menyiapkan 5 orang tenaga. Hanya saja, 5 orang itu tidak cukup karena mengingat Pasar Tente yang begitu luas.
“5 orang tenaga kebersihan itu tidak cukup, perlu ditambah,” ucapnya.
Ia menambahkan, dirinya di hubungi pemuda Tente yang menawarkan untuk melaksanakan gotong-royong drainase di pasar. Menindaklanjuti rencana itu, pihaknya akan melaksanakan gotong royong pada Jumat pekan ini.
“Hari Jumat kita akan melakukan gotong-royong. Jadi pekan depan Pasar Tente akan kembali bersih,” tandasnya.
*Kahaba-C09