Kabar Kota Bima

Wakil Wali Kota Bima Tutup STQ ke-XIV

746
×

Wakil Wali Kota Bima Tutup STQ ke-XIV

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Setelah digelar selama 5 hari, kegiatan STQ ke-XIV tingkat Kota Bima yang dipusatkan di Kelurahan Santi Kecamatan Mpunda berakhir, Rabu (21/9) malam.

Wakil Wali Kota Bima Tutup STQ ke-XIV - Kabar Harian Bima
Wakil Wali Kota Bima didampingi Ketua DPRD dan jajaran saat menghadiri penutupan STQ ke-XIV. Foto: Ist

Agenda yang ditutup secara resmi Wakil Wali Kota Bima Feri Sofiyan tersebut juga dihadiri sejumlah kepala OPD, Camat Mpunda dan aparatur kelurahan serta tokoh masyarakat.

Feri Sofiyan menyampaikan apresiasi pada seluruh masyarakat yang telah berpartisipasi, lebih khususnya warga Kelurahan Santi selaku tuan rumah yang telah bekerja keras mensukseskan penyelenggaraan STQ ini, sehingga berjalan lancar, tertib dan aman.

“Suksesnya Syiar Islam ini tidak terlepas dari dukungan seluruh masyarakat dan semua pihak. Ini menunjukkan perilaku masyarakat yang santun, memiliki semangat gotong royong dan kebersamaan yang tinggi. Saya sangat berharap semangat dan kebersamaan ini, dapat kita pertahankan dan kita tingkatkan dikemudian hari,” ujarnya.

Feri menjelaskan, momen silaturahim ini menjadi berharga karena selain menjadi pendalaman Al Quran, juga sebagai ajang memupuk Ukhwah Islamiyah. Tanpa kerja keras dari semua stakeholder, mustahil kegiatan STQ ini berjalan dengan sukses.

Kepada para juara STQ dari jenis dan tingkatan lomba, diucapkan selamat atas prestasi yang telah diraih dan kepada yang belum meraih prestasi jangan berputus asa, karena kegagalan hari ini sebenarnya hanyalah juara tertunda. Maka dari itu perlu dipacu lagi dan lebih banyak belajar dan suatu ketika nanti bisa akan meraih juara.

“Tidak kalah pentingnya dari kegiatan ini adalah upaya pendalaman, pemahaman dan pengalaman isi kandungan Al Quran dan mampu mengimplementasikan untuk kebutuhan hidup, baik kehidupan sosial keagamaan maupun kehidupan sosial kemasyarakatan,” katanya.

Ketua DPD PAN itu menambahkan, semasa kecil yang tertua selalu memberikan suri teladan dan menjadi pengayom bagi yang lebih kecil. Maka sikap seperti inilah yang harus dihidupkan kembali, dimana seluruh elemen masyarakat harus memiliki satu komitmen untuk meniru pola didik orang tua dulu.

“Kami mengajak untuk para orang tua bekerja sama dengan para guru, alim ulama, tokoh agama dan tokoh masyarakat berikanlah perhatian lebih kepada anak – anak kita. Jangan sampai mereka goyah dengan berbagai bujukan negatif yang akan menghancurkan masa depan mereka, untuk itu mari kita didik dengan berpedoman pada Islam dan Al Quran,” harapnya.

*Kahaba-04