Kota Bima, Kahaba.- Yogi Prima Ramadan dan Rahmat Saputra, 2 orang wakil rakyat Kota Bima turun menemui masyarakat di Kelurahan Tanjung, tepatnya di RW 04, Sabtu malam (31/7) dalam rangka Reses Masa Sidang III Tahun 2021.
Beragam aspirasi pun diterima 2 orang wakil rakyat milenial tersebut, guna diperjuangkan dan bisa diwujudkan pada tahun-tahun berikutnya. Pada kesempatan yang sama, keduanya juga menyerahkan bantuan Wireless untuk warga. Dengan harapan bisa dimanfaatkan untuk memperlancar kegiatan sosial kemasyarakatan.
Ketua 15 Master saat menyampaikan aspirasi mengeluhkan kurangnya informasi tentang bagaimana mendapatkan bantuan perikanan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Bima. Karena tidak ada informasi dari dinas, tiba-tiba saja bantuan turun.
“Masyarakat Kelurahan Tanjung selalu terlambat berkaitan dengan pengajuan proposal, karena tidak ada informasi akurat dari pemerintah,” keluhnya.
Dia juga berharap ada bantuan alat tangkap perikanan dan kapal fiberglass untuk masyarakat Tanjung. Selain itu, meminta pemerintah untuk mwujudkan solusi terkait kuburan di Tanjung yang sudah menumpuk.
“Bahkan saat gali kuburan, ada tulang manusia. Kami minta pemerintah sediakan lahan baru untuk pemakaman, atau menimbun laut. Pokoknya harus dihadirkan solusi,” tegasnya.
Di tempat yang sama, Ketua Karang Taruna Kelurahan tanjung Akbar mengeluhkan krisis air bersih. Padahal sudah dipasang pipa, tapi justru tidak mengalir.
Untuk itu, pihaknya sekaligus meminta pemerintah untuk menyalurkan air tangki untuk di dalam gang lingkungan, bukan hanya di pinggir jalan.
“Kami juga mempertanyakan bantuan bakulan untuk masyarakat,” tanyanya.
Menjawab sejumlah aspirasi itu, Yogi akan mengevaluasi dan koordinasi kaitan kinerja dari Dinas Kelautan dan Perikanan, sehingga informasi terkait adanya bantuan diinformasikan seluas-luasnya, sehingga masyarakat tahu.
“Berdasarkan koordinasi kami, Kapal Fiberglass Insya Allah tahun ini ada beberapa unit. Semoga proposal yang sudah dimasukan sebelumnya, bisa dapat dan dapat digunakan sebagaimana mestinya,” harapnya.
Mengenai kuburan Kelurahan Tanjung sambung Duta Partai Amanat Nasional itu, memang harus diakui kuburan dimaskud sudah penuh. Kondisi ini akan menjadi atensi dirinya dan Rahmat yang berasa dari Kelurahan Tanjung, kemudian memperjuangkannya dan akan berkoordinasi dengan Walikota yang terjadwal di akhir masa sidang.
Sementara itu, Rahmat Saputra yang giliran menjawab soal krisis air mengaku, dirinya akan menyampaikannya pada saat rapat – rapat di legislatif. Lalu berkoordinasi ke Komisi – Komisi teknis, agar bisa secepatnya menyampaikan ke dinas terkait, supaya bisa segera dicarikan solusi.
“Air bersih kebutuhan vital. Drop air juga harus masuk ke gang-gang lingkunga, biar merata dan bisa dimanfaatkan oleh warga secara keseluruhan. Kami mengantensi khusus soal ini,” tambahnya.
*Kahaba-01