Kota Bima, Kahaba.- Anggota DPRD Kota Bima Dapil II mengakhiri agenda reses masa sidang pertama di Kelurahan Manggemaci Rabu (14/3). Agenda reses tersebut juga diikuti oleh masyarakat Kelurahan Monggonao.
“Masyarakat yang hadir mohon menyampaikan aspirasi yang bersifat penting dan untuk kepentingan umum. Agar dapat kami perjuangkan dan dituangkan dalam program pembangunan,” ujar anggota DPPRD Taufik HA Karim yang bertindak sebagai moderator.
Mas’ud Ketua RW 02 Kelurahan Manggemaci menyampaikan aspirasi berupa pembangunan jembatan gantung yang permanen di lingkungan Waki. Karena saat ini hanya berupa jembatan gantung biasa.
Ia menuturkan, masalah lain juga yang tidak kalah penting ialah peningkatan pembangunan bronjonisasi sepanjang sungai Manggemaci yang mengarah sampai sungai Padolo.
“Jembatan gantung menjadi permanen dapat mempermudah membawa jenazah untuk dikuburkan. Lalu bronjonisasi pula harus ditinggikan lagi dari sebelumnya, agar air tidak meluap masuk ke pemukiman warga,” pintanya.
Kemudian warga lainnya H Habirun Kelurahan Manggemaci meminta agar insentif guru mengaji di TPA dan TPQ dinaikkan lagi. Karena tugasnya sangat besar dalam melahirkan generasi bangsa yang berilmu dan berakhlak baik.
Menanggapi permintaan masyarakat tersebut, Wakil Ketua DPRD Kota Bima Alfian Indrawirawan berjanji untuk mengupayakan dan diperjuangkan pada anggaran 2019.
“Kami akan mengupayakan pembangunan jembatan permanen dan bronjonisasi dapat terealisasi, dengan melihat postur anggaran yang dimiliki daerah,” katanya.
Kemudian terkait insentif guru mengaji di TPA dan TPQ, terlebih dahulu lembaga dewan akan berkoordinasi dengan pemerintah Kota Bima yang baru. Dengan melihat pengajuan RPJMD Walikota dan Wakil Walikota, dan pihaknya akan mencoba untuk membicarakannya agar dapat diperjuangkan.
“Inshaa Allah dengan Walikota dan Wakil Walikota yang baru nanti, kami akan perjuangkan dan meminta untuk memasukan insentif guru mengaji di TPA dan TPQ dinaikkan setiap bulan. Agar menjadi motivasi dalam mendidik dan mengajarkan Al Quran pada generasi bangsa,” tambahnya.
Pantauan wartawan, karena keterbatasan waktu. Akhirnya sejumlah masyarakat diminta agar menulis aspirasinya dan menyerahkan kepada anggota dewan.
“Bagi masyarakat yang telah menulis aspirasi tetap akan kami perjuangkan menjadi program pembangunan Kedepan, tentu akan dilihat berdasarkan kepentingan umum dan ketersediaan anggaran,” tambah Taufik HA Karim sebagai moderator.
*Kahaba-04