Kota Bima, Kahaba.- Anggota DPRD Kota Bima, H Armansyah menyesalkan sikap Direksi PDAM Bima yang melaporkan warga Toloweri Kelurahan Nungga ke pihak Kepolisian. Sikap tersebut dinilai tidak tepat dan menunjukan arogansi.
“PDAM jangan arogan begitu, unsur pidananya warga itu apa sampai main lapor,” kritik Dewan Dapil 3 ini saat ditemui di ruang kerjanya.
Menurut H Armansyah, semestinya PDAM bersikap arif dan bijak menyikapi masalah penutupan mata air di Toloweri. Sikap warga tersebut bukan tanpa sebab, melainkan merupakan reaksi dari tidak adanya perhatian PDAM.
“PDAM harus sadar diri, mereka itu memanfaatkan air dari wilayah Kota Bima. Jadi perhatikan kondisi warga disana,” ujar Duta PKS ini.
Lagi pula kata dia, tuntutan warga masih dalam konteks kewajaran. Mereka bersinggungan langsung dengan mata air dan paham apa yang diperjuangkan. Apalagi aspirasi warga bukan hanya saat ini disuarakan, tetapi sejak lama.
“Kalau soal penutupan kuncinya kan hanya komunikasi dengan baik, bukan malah lapor ke Polisi,” sesalnya.
Untuk menindaklanjuti persoalan PDAM ini, H Armansyah akan berkoordinasi dengan Anggota dan Ketua Komisi II. Bila diperlukan, pihaknya akan menjadwalkan pemanggilan terhadap PDAM.
Hal senada disampaikan Anwar Arman, rekan sesama partai H Armansyah. Ketua Komisi I ini menilai, sudah saatnya dua pemerintahan duduk bersama membahas solusi terkait pengelolaan PDAM.
“Kita tahu bersama sebagian besar pelanggan PDAM adalah warga Kota Bima, sementara pengelolaannya oleh Kabupaten Bima. Jadi perlu ada koordinasi dua pemerintahan ini,” tuturnya.
Anwar Arman juga menyesalkan PDAM yang terlalu cepat melaporkan warga. Mestinya tuntutan warga dijadikan otokritik agar ada evaluasi untuk pembenahan ke depannya.
“Warga kita orang baik sehingga tidak ada yang tidak bisa dibicarakan dengan baik,” tambahnya.
*Ady