Kabupaten Bima, Kahaba.- Ratusan warga Desa Tambe Kecamatan Bolo kembali melakukan aksi pemblokiran ruas jalan utama Lintas Bima-Sumbawa di desa setempat, Selasa (14/11) Pukul 17.00 Wita. Kali ini, pemicunya karena warga Tambe diduga menjadi korban pemukulan sekelompok warga dari desa tetangga lainnya.
Korbannya adalah Husen (45) dan anaknya Muhidin (22) warga RT 14 Desa Tambe. Kedua korban mengalami sejumlah luka dan dirawat di Puskesmas Bolo. Penganiayaan terhadap korban terjadi di Cabang Bolo.
Setelah blokade jalan berjalan sekitar 1 jam, Polres Bima dipimpin Kabag Ops, Kompol Muslih bersama personil bersenjata lengkap turun ke lokasi kerumunan warga meminta agar blokade dibuka. Negosiasi dengan warga pun terjadi dan Kepolisian memberikan kepastian akan menangkap para pelaku.
Upaya negosiasi yang dilakukan Kabag OPS berhasil, dan jalan pun kembali dibuka. Namun warga memberikan syarat agar sekelompok warga yang diindikasi berasal dari Desa Bolo Kecamatan Madapangga sebagai pelaku penganiayaan ditangkap.
Bagaimana kronologis awal kejadian? Korban pengeroyokan, Husen kepada media ini mengaku, saat itu dirinya pulang dari Kabupaten Dompu, tiba-tiba dihadang sekelompok warga di Cabanbg Bolo.
“Karena dihadang warga, anak saya Muhidin turun dari mobil. Saat itu dia langsung dipukul,” ceritanya.
Melihat anaknya dipukuli, Husen juga turun dari mobil dan hendak mambantu. Namun naas, dirinya pun ikut dipukuli. “Parahnya, saat itu saya dan Muhidin dikeroyok oleh warga yang lain,” ungkap dia.
Muhidin anak Husen yang juga menjadi korban mengaku, saat turun dari mobil dirinya dipukul tiba-tiba tanpa sebab. Ia berharap, aparat Kepolisian dapat menangkap para pelaku tersebut dan diproses hukum.
Hasil pemeriksaan medis Puskesmas Bolo, Husen menderita luka robek pada alis kanan dan lecet bagian pipi kanan. Sedangkan Muhidin merasa ngilu di bagian pinggang, kepala dan punggung.
*Kahaba-10