Kabar Bima

Wawali Bima Beri Arahan Saat Hadiri Kegiatan BNPT

408
×

Wawali Bima Beri Arahan Saat Hadiri Kegiatan BNPT

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Wakil Walikota Bima Feri Sofiyan menghadiri kegiatan pembinaan wawasan keagamaan dan wawasan kebangsaan yang dihelat Badan Nasional Penanganan Teroris (BNPT), di Aula Hotel Mutnainnah Kota Bima, Selasa kemarin. Rencananya, kegiatan dimaksud digelar selama 3 hari.

Wawali Bima Beri Arahan Saat Hadiri Kegiatan BNPT - Kabar Harian Bima
Wawali Bima Feri Sofiyan (Tengah) saat menghadiri kegiatan BNPT di Hotel Mutmainnah. Foto: Dok Hum

Kegiatan yang dengan tema “Pemberdayaan Mitra Deradikalisasi di Wilayah Bima” dihadiri pula oleh Staf Ahli Walikota Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, anggota Forkominda Kota Bima dan Kabupaten Bima, Asisten I dan Kepala Kesbangpol, Kadis Sosial, Kadis Pertanian dan Dinas Tenaga Kerja Kota Bima.

Dalam arahannya Wakil Walikota Bima menyampaikan perlu ada benteng dan filter dari semakin derasnya arus modernisasi dan globalisasi yang kian mengurangi semangat nasionalisme.

Pengaruh globalisasi lewat teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih, membuat Bangsa Indonesia memiliki berbagai paham, persepsi dan pandangan yang berbeda sekaligus bertentangan. Untuk itulah sangat penting agar kita kembali menanamkan semangat kebangsaan melalui 4 pilar kebangsaan.

“Kita perlu belajar dari pengalaman buruk negara lain yang dihantui oleh radikalisme, konflik sosial, terorisme dan perang saudara. Dengan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, kita bisa terhindar dari masalah tersebut,” ujar Wawali.

Ia juga mengajak agar seluruh elemen masyarakat agar hidup rukun dan bergotong royong untuk memajukan negeri. Dengan Pancasila, Indonesia adalah harapan dan rujukan masyarakat Internasional untuk membangun dunia yang damai, adil dan makmur di tengah kemajemukan.

Wawali juga berpesan, agar dalam program deradikalisasi menggunakan 3 pendekatan yakni pendekatan humanis, pendekatan yang manusiawi, sopan dan beradab. Tidak menggunakan kekerasan dan arogansi kekuasaan. Kemudian kedua pendekatan komunikasi sosial, dan pendekatan partisipatif dan elemen masyarakat.

*Kahaba-01