Washington DC, Kahaba,- Lebih dari 300 ekonom AS menyepakati sebuah petisi tentang legalisasi ganja, 17/14/12). Seruan unik ini menyusul analisa mereka agar APBN lebih sehat. Tiap tahun pemerintah menghabiskan 7,7 miliar dollar AS untuk kampanye dan penanggulangan penyebaran ganja. Sebagaimana diketahui, ekonomi AS masih belum pulih dari krisis ekonominya sejak 2008 lalu. Petisi terbuka ini dialamatkan untuk Presiden, Anggota Kongres, Senator, hingga Gubernur di Amerika Serikat.
Dari 300 orang ahli ekonomi 3 diantaranya adalah penerima hadiah nobel ekonomi. Petisi dipelopori oleh ekonom asal Universitas Harvard, Jeffrey Miron. Ia menyatakan penghematan 7,7 miliar dollar AS cukup signifikan. Belum lagi, jika memang mariyuana (ganja) legal, pendapatan tahunan AS dapt bertambah sekitar 6 miliar dollar AS dari pajak atas ganja. Minuman beralkohol dan rokok juga menyumbang 6 miliar dollar AS pajak per tahun. Maka skema legalisasi ganja akan menyerap 13,6 miliar dollar AS tiap tahun.
Namun begitu, seruan legalisasi ganja tidak se-vulgar yang dibayangkan. Para ekonom tersebut mendesak adanya debat terbuka dan objektif terkait plus-minus pelarangan ganja. “Setidaknya para pengambil kebijakan sekarang harus mampu menjelaskan bahwa pelarangan ganja punya keuntungan yang lebih besar dibanding legalisasi ganja. Terutama mencakup nilai pajak, pendapatan tambahan, maupun sejumlah konsekuensi tambahan lainnya.” Demikian salah satu bagian isi petisi tersebut.
Kontroversi legalisasi ganja memang cukup lama berkembang di AS. Anggota parlemen asal California, Tom Ammiano pernah mengusulkan legalisasi ganja pada tahun 2009 di California. Ia meyakini langkah itu dapat menaikkan pendapatan Negara bagian, apabila memang dalam kondisi mendesak.
Sementara itu, Ekonom Stephen Easton melalui Bussinesweek berujar, bahwa pelegalan ganja mungkin saja berdampak positif terhadap ekonomi bahkan lebih besar dari yang dibayangkan. Produksi, distribusi hingga konsumsi adalah 3 aspek penting yang berpotensi memberikan kontribusi ekonomis. Ia memprediksi jumlah fantastis tambahan pemasukan yakni sekitar 45 sampai 100 miliar dollar AS per tahun!
Hingga kini belum ada reaksi nyata dari pemerintah AS. Tetapi secara umum, masyarakat AS lebih menginginkan maksimalisasi pendapatan dari sektor pajak. Pembayaran dan nilai pajak yang diberlakukan seharusnya lebih tinggi dan proporsional lagi. AS sendiri mengalami defisit sebesar 1,5 triliun dollar AS tahun lalu. [HuffingtonPost/AA]