Kota Bima, Kahaba.- Menurut Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi anak-anak korban bencana banjir sangat rentan trauma dan terganggu psikologisnya. Karena itu, upaya pemulihan terhadap trauma tersebut harus dilakukan. (Baca. Kak Seto Hibur Anak-Anak Korban Banjir di Lewirato)
Hal ini disampaikan Aktivis Anak yang akrab disapa Kak Seto ini usai menghibur anak-anak korban banjir di Kelurahan Lewirato Kota Bima, Sabtu (31/12).
“Anak harus dipulihkan dan dikembalikan kedunianya, yakni bergembira, bermain, bernyanyi dan berkreatifitas,” kata Kak Seto kepada Kahaba.net.
Menurut Kak Seto, dampak musibah banjir sangat berpengaruh terhadap mental anak. Mereka merasa trauma, mudah emosional, mudah curiga dan mudah takut. Misalnya mendengar hujan sedikit saja anak sudah mulai ketakutan.
“Jadi perasaan positif mereka harus dibangkitkan kembali sehingga bisa merasakan dunia yang indah lagi, bermain yang menyenangkan dan bisa belajar lagi,” terang pria berkacamata ini.
Karenanya kata dia, kehadiran LPAI bersama Kemensos serta relawan anak bertujuan untuk menghibur anak-anak korban banjir di Kota Bima. Sehingga dapat mendorong anak-anak untuk semangat belajar dan mulai bersekolah kembali pada awal Januari nanti.
“Kita disini rencananya sampai Senin. Sementara ini kita sudah mengunjungi tiga posko dan masih ada empat posko lagi,” tuturnya.
Ditanya soal data anak korban banjir Kota Bima, Kak Seto mengaku pihaknya masih mengumpulkan data dan nantinya akan dievaluasi.
“Kami belum berani mengespose jumlahnya karena masih mendata,” tandasnya.
*Kahaba-03