Kabupaten Bima, Kahaba.- Insiden keracunan makanan yang membuat ratusaan warga Desa Lanta Kecamatan Lambu Kabupaten Bima, menuai anarkis. Ratusan warga terutama keluarga korban keracunan, merusak rumah oknum warga, AM yang diduga penabur racun hingga rata dengan tanah.
Wakil Kepala Kepolisian Resort (Wakapolres) Bima Kota, Kompol M. Nasution mengungkapkan, kejadian pengerusakan rumah milik Ibu berinisial AM, warga RT 13 RW 05 Desa Lanta Barat terjadi Senin (21/10/13) siang. “Rumah milik AM dirusak karena ibu itu dicurigai sebagai pelaku yang meracuni warga Desa Lanta Barat saat acara pesta pernikahan warga se tempat,” ujar Nasution.
Lanjut Nasution, AM sempat dianiaya oleh warga dan sempat diamankan di Polsek Lambu. “Karena khawatir terjadi penganiayaan di kantor Polsek, Saya perintahkan untuk diamankan di Mapolres Bima Kota,” tuturnya di Kantor Reskrim Gunung Dua.
Dari penuturan Nasution, pengerusakan dipicu karena para keluarga korban tidak puas, karena tidak mendapat AM yang dicurigai sebagai pelaku yang meracuni warga. Para keluarga korban mendatangi Polsek Lambu untuk mencari pelaku, namun tidak ditemukan.
“Karena kecewa, para keluarga korban akhirnya melampiaskan kemarahan pada Brigadir Syarifrahman. Anggota Polsek Lambu itu, jadi sasaran kemarahan karena mengamankan oknum yang dicurigai penebar racun tersebut. Rumah Syafrirahman sempat ingin dirusak warga, namun digagalkan berkat persuasif sejumlah tokoh masyarakat. Akhirnya, para keluarga korban melampiaskan kemarahan dengan merusak rumah rumah AM,” ujarnya lanjut.
Nasution menambahkan, sampel makanan sudah dikirim ke Balai Pemeriksaan Obat dan Makanan (POM) Mataram untuk diperiksa jenis makanan mana yang mengandung racun tersebut. Sementara itu, proses penyelidikan tetap berjalan dan anggota diturunkan untuk mengamankan keadaan hingga kondusif di Desa Lanta Barat Kecamatan Lambu. “AM sudah divisum di RSUD Bima. Dan AM adalah tetangga dari keluarga yang berhajat. Kami masih menyelidiki lebih lanjut kasus keracunan ini,” tandas Wakapolres.
Sementara itu, AM yang ditemui Kahaba di RSUD Bima, membantah dirinya sebagai pelaku penebar racun tersebut. “Saya hanya membantu mempersiapkan konsumsi di acara pernikahan itu, tak benar kalau saya yang meracuni makanan,” kata AM. [T/BM/A*]