Kota Bima, Kahaba.- Komite Perjuangan Rakyat (KPR) Bima turun ke jalan, menggelar aksi peringatam May Day (Hari Buruh) dan Hardiknas, Selasa (2/5). Isu yang digaungkan antaranya mendesak pemerintah untuk ikut andil memperjuangkan subsidi pendidikan diperjelas sebagaimana asas manfaatnya.
Koordinator Aksi Aden, dalam orasinya menilai pemerintah saat ini dinilai buta. Anggaran subsidi pendidikan yang selama ini digaungkan tidak mempengaruhi dunia pendidikan. Sebab anggaran subsidi tersebut tidak terealisasi sebagaimana ketentuan undang-undang. Nihilnya manfaat subsidi sesuai kebijakan negara adalah merupakan suatu kebobrokan kinerja perangkat negara.
“Hari ini, rakyat harus bersatu, menyelamatkan nasib buruh dan tani dan subsidi pendidikan harus jelas manfaatnya,” teriak Aden.
Situasi Nasional saat ini kata dia, seluruh buruh bangkit melawan pemerintah yang anti buruh. Tidak pernah berpihak pada nasib buruh. Selain itu, anggaran pendidikan yang kian diduga dinikmati segelintir orang atau kelompok segera ditangkap dan diadili. Perbuatan mereka sudah merusak generasi pendidikan bangsa.
“Antek antek borjuasi segera dihapus dan dibinasakan. Karena hanya merugikan negara dan rakyat,” pungkas Mahasiswa STIKP Bima ini.
Untuk itu, pihaknya mendesak pemerintah melalui Walikota Bima untuk segera membentuk Perda khusus bagi dunia pendidikan. Jika tidak, maka anggaran pendidikan saat ini dialokasikan hanya ilusi belaka.
*Kahaba-09