Kota Bima, Kahaba.- Puluhan anggota organisasi Islam, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Bima menggelar aksi damai di perempatan Sadia, Senin (24/9) pagi. Dalam demonstrasi kali ini, HTI menyuarakan kecaman terhadap penghinaan Nabi Muhammad SAW melalui film Innocence of Moslems dan menuding demokrasi dan kebebasan lah yang menjadi salah satu penyebab dimungkinkannya hal ini terjadi.
Dalam keterangan persnya kepada wartawan, juru bicara HTI, muhammad Ismail Yusanto, mengutuk pembuat dan penyebar film yang sangat menghina kehormatan Rasulullah itu. Kecaman yang sama juga ditujukan pada pemerintah AS yang telah membiarkan film ini dibuat dan disebarkan kepada khalayak ramai. Tindakan itu, menurutnya sebagai perbuatan biadab yang tidak bisa dibiarkan begitu saja.
Rasulullah SAW, yang hidupnya dihabiskan untuk menyebar-luaskan risalah islam telah menunjukkan manusia dari alam kegelapan menuju terangnya tauhid. “Muhammad SAW adalah sosok yang mulia, kemuliaannya itu juga dimuliakan oleh lebih dari 1,5 miliar umat Islam di seluruh dunia. Karena itu, kehormatannya wajib untuk dilindungi dan dibela oleh seluruh umat islam,” ujar Ismail.
Selain itu, jubir HTI ini menuntut agar pelaku penghinaan agama ini di hukum seberat-beratnya. “Bila ia muslim, harus di hukum mati. Bila pelakunya kafir, harus juga di hukum mati. Kecuali dia bertaubat dan masuk islam,” tuntutnya.
HTI juga menyerukan kepada seluruh umat muslim untuk bahu-membahu dalam membela kehormatan Nabi Muhammad dan menolak dengan keras setiap paham atau doktrin yang tidak Islami seperti doktrin tentang HAM, sekularisme, libelarisme, serta bersungguh-sungguh berjuang untuk menegakkan khilafah. [BS]