Kabupaten Bima, Kahaba.- Untuk mencukupi kebutuhan dasar, warga Desa Sanolo Kecamatan Bolo terpaksa harus mengambil air minum di tambak milik warga Desa Darusalam. Itu dilakukan, karena air di wilayah Desa Sanolo terasa asin.
Sudirman warga Desa Sanolo saat mengambil air di bor dekat tambak milik warga Darusalam mengatakan, kondisi tersebut sudah berlangsung sejak lama. Selain mengambil sendiri, warga juga biasanya membeli air yang dijual dengan menggunakan jerigen.
“Kadang kami juga beli air yang dibawa oleh mobil atau ojek,” ujarnya.
Kata Sudirman, mobil yang datang menjual air biasanya menjual 4 jerigen dengan harga 10 ribu.
“Kadang yang pakai motor juga menjual dengan harga yang sama,” ungkapnya.
Dijelaskannya, di Sanolo bukan tidak ada air. Namun, air yang keluar baik lewat sumur maupun bor terasa asin. Bahkan dulu pernah dilakukan penggalian bor dekat gunung, dengan harapan supaya air tidak asin.
“Namun hasilnya tetap terasa asin,” terangnya.
Sekitar tahun 2015 sambungnya, warga sempat menggunakan air PAM, namun hal itu tidak berlangsung lama lantaran air tidak ada lagi yang sampai ke Sanolo.
Iwan, warga Sonco Desa Sanolo membenarkan hal tersebut. Dirinya juga melakukan hal yang sama dengan mengambil air di bor dekat tambak warga Darussalam.
“Di dusun Sonco ada air. Tapi begitu mas, airnya asin,” katanya.
Daripada membeli air lewat mobil atau motor, dirinya mengaku memilih mengambil sendiri saja.
“Ambil sendiri lebih hemat daripada harus beli,” ujarnya.
*Kahaba-10