Kabar Bima

Pemdes Sanolo Terancam Tidak Bisa Cairkan Dana Desa Tahap Pertama

404
×

Pemdes Sanolo Terancam Tidak Bisa Cairkan Dana Desa Tahap Pertama

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Pemerintah Desa Sanolo Kecamatan Bolo terancam tidak bisa mencairkan anggarana dana desa tahap pertama tahun 2019.

Pemdes Sanolo Terancam Tidak Bisa Cairkan Dana Desa Tahap Pertama - Kabar Harian Bima
Kepala Desa Sanolo Mahfud Hasan dan Kasi Pemerintahan Camat Bolo H Gunawan. Foto: Yadien

Kasi Pemerintahan Kecamatan Bolo H Gunawan mengatakan, jika hingga akhir bulan Juni ini Pemerintah Desa Sanolo belum juga menyelesaikan syarat dan mengajukan pencairan, maka pemerintah desa setempat terancam tidak akan bisa mencicipi dana desa tahap pertama tahun 2019. Pasalnya, batas pengajuan pencairan tahap pertama hanya sampai tanggal 27 Juni mendatang.

“Sesuai aturanya memang begitu. Sampai tanggal 27 Juni,” ujarnya, kemarin.

Kata dia, pemerintah desa setempat memang terbilang lamban dibanding desa-desa yang lain. Hal ini tentu akan merugikan pemerintah dan masyarakat desa setempat.

“Ya kalau tidak mengajukan segera, kita mau bilang apa,” katanya.

Ia menjelaskan, setelah batas pengajuan pencairan dana desa tahap pertama selesai. Seluruh desa akan mengajukan pencairan dana desa tahap kedua mulai Juli hingga September nanti.

“Setelah ini kan masuk tahapan pengajuan tahap kedua,” jelasnya.

Untuk itu, ia berharap kepada pemerintah desa setempat untuk segera menyelesaikan syarat-syarat pengajuan pencairan, sehingga dana desa tahap pertama bisa dinikmati.

“Semoga bisa segera digenjot dan ajukan pencairan,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Sanolo Mahfud Hasan membenarkan jika pihaknya belum mengajukan pencairan dana desa tahap pertama. Hal itu disebabkan oleh beberapa hal termasuk rancangan APBDes yang belum selesai disusun.

“Ada beberapa kendala yang kami hadapi sehingga belum diajukan,” ujarnya.

Kendati demikian kata dia, pihaknya tetap akan berusaha keras akan dana desa tahap pertama tahun 2019 bisa dicairkan dan dinikmati oleh masyarakat desa setempat.

“Kami sedang berusaha agar bisa dicairkan ini,” katanya.

*Kahaba-10