Kabar Bima

Soal Kuitansi Rp 7 juta, Hanif Berkicau di Medsos

487
×

Soal Kuitansi Rp 7 juta, Hanif Berkicau di Medsos

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Nama Hanif begitu populer sejak kuitansi Rp 7 juta untuk iming – iming menjadi anggota Pol PP Kota Bima, muncul ke publik. Hanif yang sejak awal ditengarai seorang pria yang dekat dengan Walikota Bima itu lalu viral dan terus diperbincangkan. (Baca. Kuitansi Rp 7 Juta Iming-Iming Jadi Pol PP, Viral di Medsos)

Soal Kuitansi Rp 7 juta, Hanif Berkicau di Medsos - Kabar Harian Bima
screnshoot status Hanif di Medsos. Foto: Ist

Sejak kuitansi itu mencuat, Walikota dan Wakil Walikota Bima pun memberikan tanggapan. Secara garis besar menegaskan jika tidak ada urusan kuitansi itu dengan pemerintah setempat. Karena pemerintah juga tidak pernah membuka perekrutan tenaga honorer di Dinas Pol PP dan Damkar Kota Bima. Apalagi meminta sejumlah uang untuk memuluskan urusan yang demikian. (Baca. Walikota Bima: Tak Ada Rekrutmen Honorer di Pol PP dan Tak Ada Pungutan)

Karena nama Hanif orang dekat penguasa yang membubuhi tandatangan kuitansi tersebut, media ini pernah menghubunginya untuk dimintai komentar. Namun Hanif tidak mengakui. (Baca. Viral Kuitansi Rp 7 Juta, Begini Komentar Wakil Walikota Bima)

“Kuitansi yang mana, ndak tau, mungkin bukan Hanif saya,” ucap Hanif menjawab pertanyaan, beberapa waktu lalu. (Baca. Viral Kuitansi Rp 7 Juta, Dewan Desak Walikota Lapor HN ke Polisi)

Seiring waktu masalah itu ramai dibicarakan, akhirnya IM sebagai korban melaporkan dugaan tindak pidana penipuan itu ke Polsek Rasanae Timur. Kapolsek Rasanae Timur IPTU M Lutfi juga membenarkan adanya laporan dimaksud. (Baca. Kuitansi Rp 7 juta, HN Akhirnya Dilapor ke Polisi)

Di tengah sorotan warga netizen terhadap masalah kuitansi tersebut, sehari setelah dihubungi  media ini Hanif pun berkicau melalui laman Facebooknya dengan isi komentar “Apapun yang terjadi dengan polemik yg viral ini, tak ada hubungannya dgn siapapun. semua murni kecerobohan saya”.

Media ini pun mencoba menghubunginya kembali untuk dimintai maksud statusnya tersebut, namun nomor kontaknya tidak aktif. Saat berusaha ditemui di rumahnya pun, Hanif tidak berada di rumah. Salah seorang perempuan dan bapak yang sudah tua mengaku Hanif belum pulang.

Tapi malam ini, Jumat (6/9) Hanif kembali menulis status di laman Facebook miliknya. “Tentang perekrutan tak ada instruksi dari Umi Ely, semua murni inisiatif saya dan Ratna Sari Dewi. Saya bertanggungjawab”, demikian isi status Hanif.

Status tersebut ditulis seperti lebih memberikan penegasan yang terjadi soal kuitansi tersebut. Bahkan Hanif mengungkapkan tidak ada keterlibatan Umi Ely, dan mengungkapkan bahwa masalah kuitansi itu atas inisiatifnya bersama seorang perempuan bernama Ratna Sari Dewi.

Malam ini saat media ini kembali menghubungi nomor Hanif yang pernah aktif saat dihubungi beberapa waktu lalu, masih tidak aktif. Media masih kesulitan bagaimana bisa menemui yang bersangkutan untuk mendapatkan cerita yang sebenarnya soal kuitansi itu.

*Kahaba-01