Ibu-ibu di Desa Leu saat menghadang mobil water canon. Foto: Yadien
Pantauan langsung media ini, saat mobil water canon itu datang, puluhan ibu-ibu itu langsung lari menghadang dan bertiduran di jalan. Sehingga mobil itu tidak bisa lewat.
Tidak hanya itu, ibu-ibu itu juga secara bergantian saling menyiram agar tidak merasa kepanasan.
Salah satu ibu yang diwawancara mengaku, aksi itu dilakukan agar mobil water canon tidak mengganggu para pendemo, apalagi membubarkan massa aksi.
“Pokoknya mobil ini tidak boleh lewat,” katanya.
Hingga saat ini warga Desa Leu masih melakukan demonstrasi, dengan tuntutan agar menghadirkan Bupati Bima, DPMDes, Pemdes Leu, dan Panitia Pilkades untuk memberikan klarifiksasi.
Selain itu, pemdemo juga menuntut agar pelantikan Kades terpilih hasil Pilkades Lue beberapa waktu lalu dibatalkan.
Kabupaten Dompu, Kahaba.- Tim Program Kosabangsa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Yahya Bima melaksanakan kegiatan perdana berupa sosialisasi Aplikasi Si-Cegah…
La Hila Music Indonesia memberikan karya besar yang tertuang dalam single lagu Welcome to Mandalika dalam rangka menyambut International Event MotoGP 2022 di Mandalika International Circuit, tanggal 18-20 Maret 2022,