Citizen Journalism

Air Terjun Kadindi, Indah dan Menyejukan Mata

539
×

Air Terjun Kadindi, Indah dan Menyejukan Mata

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Dompu, Kahaba.- Mengunjunginya harus melewati persawahan warga. Dari jauh sudah terdengar suara gemericik air. Jalur yang dilalui pun cukup menantang. Masyarakat sekitar menamainya Air Terjun Kadindi.

Air Terjun Kadindi, Indah dan Menyejukan Mata - Kabar Harian Bima
Warga saat mengunjungi Air Terjun Kadindi. Foto: Mukmin

Nama yang diberikan terbilang simple. Diambil dari nama Desa tempat air terjun tersebut berada, yaitu Desa Kandindi Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu.

Air Terjun Kadindi, Indah dan Menyejukan Mata - Kabar Harian Bima

Tim Geopark Tambora, Alpiana (Memejer Geodiversity), Makdis Sari (Menejer Biodiversity), Amirulmukminin (Menejer Kebudayaan dan Pemberdayaan masyarakat) ditemani Hudan Ramdani (Bagian Sekretariat) dan Ferryansyah Saputra (Pokdarwis) melakukan perjalanan ke Air Terjun Kadindi. Dari jalan raya hingga Air Terjun Kadindi, dibutuhkan waktu sekitar 30 lebih menit. Jika pakai ojek warga, hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit.

Menejer Biodiversity Geopark Tambora Makdis Sari mengaku, untuk sampai ke air terjun jalan yang diambil cukup menantang. Harus melewati perkampungan dan persawahan warga. Itupun Tim Geopark Tambora harus turun tebing yang sangat terjal. Ketinggiannya juga bisa membuat pengunjung was-was, kurang lebih 20 meter.

“Tenaga yang kita keluarkan sepadan dengan keindahan air terjun itu. Jadi rasa capek langsung hilang,” tutur alumni Universitas Mataram ini.

Perasaan letih, langsung terobati dengan indahnya Air Terjun Kadindi. Hawa lembah yang sejuk, air yang sangat dingin. Ditambah  kolam alami yang luas, dalam dan biru.

Air Terjun Kadindi, Indah dan Menyejukan Mata - Kabar Harian Bima
Air Terjun Kadindi. Foto: Mukmin

Sekitar 10 meter dari air terjut itu, terdapat air terjun lain yang lebih tinggi. Manejer Geologi Geopark Tambora Alpiana memperkirakan ketinggiannya mencapai diatas 25 meter.

“Yang dibawah itu malah lebih tinggi.  Kata masyarakat tingginya sekitar lebih dari 25 meter lebih. Tapi belum ada jalan,” tambah Alpiana.

Namun sayang, akses jalan untuk ke air terjun yang kedua belum bisa dilalui. Belum ada jalan yang dibuka warga setempat.

“Potensi alam Tambora ini kita harus maksimalkan. Geopark Tambora kaya akan unsur geologi, biologi dan budayanya,” lanjutnya.

Rute yang dibukan oleh warga masih seadanya.  Masih dipenuhi benalu, dan pohon-pohon kecil. Sehingga perlu ada perhatian lebih agar mata air kandindi bisa dimaksimalka lagi.

*Penulis: Amirulmukminin, Manager Kebudayaan dan Pemberdayaan Masyarakat Geopark Tambora