Kabar Bima

Aksi di Kantor Dewan Kabupaten Bima Dipenuhi Poster Lucu

760
×

Aksi di Kantor Dewan Kabupaten Bima Dipenuhi Poster Lucu

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima,  Kahaba.- Suasana aksi memanas di gedung DPRD Kabupaten Bima, Senin (30/9) menimbulkan ketegangan.  Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus dan organisasi pun merangsek masuk di kantor wakil rakyat.

Aksi di Kantor Dewan Kabupaten Bima Dipenuhi Poster Lucu - Kabar Harian Bima
Salah satu poster lucu saat aksi di depan Kantor DPRD Kabupaten Bima. Foto: Hardi

Namun dibalik itu ada hal unik dan menarik yang terlihat saat aksi berlangsung. Sejumlah tulisan di poster – poster dan spanduk yang terbilang lucu dan menggelitik ditenteng oleh beberapa mahasiswi.

Kalimat dengan Bahasa Indonesia dan Bahasa Bima itu seperti,  “Tutu Dae Bukan Urusan Pemerintah”, “Untuk Apa Nikah Mahal-Mahal Kalau Kita Dilarang Mendesah”, “Tutu Rahi Tiwara Urusan Pemerintah,” dan yang paling mengelitik yakni “Pak! Saya Mau Punya Dede Baru Tapi Gimana Pak Saya Takut Di Denda”.

Saat diwawancara, salah seorang mahasiswi yang membawa poster tersebut bernama Nisya mengatakan, poster-poster itu sengaja dihadirkan saat demonstrasi. Sebagai bentuk kekecewaan mahasiswa dan masyarakat terhadap pembentukan RUU KUHP yang dianggap menciderai kehidupan berbangsa.

“Ini sebagai bentuk tuntutan dan kecaman kami kepada wakil rakyat yang tidak pro kepadarakyat,” tegasnya.

Aksi di Kantor Dewan Kabupaten Bima Dipenuhi Poster Lucu - Kabar Harian Bima
3 mahasiwi saat membawa poster di demonstrasi. Foto: Hardi

Mahasiswi dari STKIP Bima tersebut mengaku, kata – kata dari poster semacam itu memberi tamparan keras bagi pemerintah legislatif untuk lebih siap dalam mengambil kebijakan.  Sebab, mereka sangat tidak sepakat dengan penetapan RUU KUHP itu, pasal-pasalnya mendiskriminasi masyarakat.

Sementara itu, masa aksi lainnya yang juga membawa poster yang bernada sama  yakni Erlisca. Kata dia,  poster seperti “Jangan Selingkuh Dengan Kekuasaan Cukup Dengan Pacar Saja”, “Kami Jangan Ditanya Kasar Kami Boleh Dicoba”, “Kamu terlalu ORBA Bagi Kami Yang Reformasi”, “Kami Ditunggangin Rakyat dan Untuk Kepentingan Rakyat” serta masih banyak poster lucu dan menarik lainnya, merupakan hasil dari rasa ketidakpuasan mahasiswa terhadap RUU KUHP.

“Poster ini memiliki makna yang mendalam. Kami juga menulisnya berdasarkan apa yang sedang terjadi di negeri ini,” ujarnya.

*Kahaba-07