Kabupaten Bima

Apel Perdana, Bupati Bima Ady Mahyudi Tancap Gas dengan 7 Program Unggulan

218
×

Apel Perdana, Bupati Bima Ady Mahyudi Tancap Gas dengan 7 Program Unggulan

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Bupati Bima Ady Mahyudi memimpin apel gabungan perdana di halaman Kantor Pemerintah Kabupaten Bima, Senin 3 Maret 2025. Pada kesempatan tersebut, Ady menegaskan komitmennya untuk membangun daerah melalui tujuh program prioritas yang akan menjadi fokus utama selama masa kepemimpinannya bersama Wakil Bupati H Irfan.

Bupati Bima Ady Mahyudi saat pimpin apel perdana. Foto: Ist

“Mengabdi untuk Dana Mbojo bukan sekadar tugas, tetapi jihad bersama demi memakmurkan masyarakat dan daerah tercinta. Oleh karena itu, saya tegaskan 7 poin utama yang akan menjadi pedoman dalam menjalankan pemerintahan ini,” tegas Ady di hadapan jajaran ASN Kabupaten Bima.

Ketujuh program prioritas tersebut mencakup berbagai aspek pemerintahan dan pelayanan publik, yakni Penertiban Administrasi Keuangan Daerah, guna menciptakan pengelolaan keuangan yang lebih transparan dan akuntabel.

Kedua, Membangun Birokrasi yang Solid dan Profesional, agar setiap ASN dapat bekerja dengan dedikasi dan penuh tanggung jawab.

Ketiga, Menghapus Praktek Mahar dalam Rotasi dan Mutasi Jabatan, demi menciptakan sistem yang lebih adil dan berbasis kompetensi.

Keempat, Menghilangkan Segala Bentuk Intimidasi dalam Birokrasi, sehingga tercipta lingkungan kerja yang kondusif dan bebas dari tekanan politik maupun kepentingan tertentu.

Kelima, Menyusun Kebijakan Berbasis Visi dan Misi yang Jelas, dengan fokus pada pembangunan yang terarah dan berkelanjutan.

Keenam, Mewariskan Gagasan Besar untuk Generasi Mendatang, guna memastikan keberlanjutan program pembangunan di Kabupaten Bima.

Dan ketujuh, Menjadikan Birokrasi sebagai Pelayan Rakyat, dengan mengutamakan kepentingan masyarakat di atas segala hal.

Dalam arahannya, Bupati Ady Mahyudi juga mengingatkan seluruh aparatur pemerintah daerah untuk bekerja dengan penuh integritas, menjunjung tinggi profesionalisme, dan menghindari praktik-praktik yang bertentangan dengan prinsip good governance.

“Pemerintahan ini harus dijalankan dengan semangat pengabdian, tanpa kepentingan pribadi atau golongan. Kita ingin birokrasi yang bersih, transparan, dan benar-benar bekerja untuk rakyat,” tandasnya.

*Kahaba-01