Kota Bima, Kahaba.- Ratusan mahasiswa Bima turun ke jalan menggelar aksi demonstrasi tolak penundaan Pemilu, di depan Kantor DPRD Kabupaten Bima, Senin (11/4) sekitar pukul 10.00 Wita.
Terjadi ketegangan antara mahasiswa dan aparat keamanan dari Polres Bima Kota, aksi saling dorong pun tidak bisa dihindari. Untuk menjaga ketertiban, kepolisian menyediakan mobil Water Canon depan pintu masuk kantor setempat.
Mahasiswa yang bergabung dalam Cipayung Bima menyampaikan beberapa tuntutan yakni, penolakan penundaan Pemilu, menolak presiden Jokowi 3 periode, turunkan harga BBM, turunkan harga bahan pokok, menolak kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN), naikan status dan tetapkan kelompok KKB papua sebagai teroris dan meminta Jokowi segera mengundurkan diri sebagi Presiden Indonesia.
Mahasiswa menilai, wacana penundaan Pemilu tahun 2024 dan memperpanjang periode presiden sudah meluas dipermukaan publik dan sudah menjadi pembahasan masyarakat umum.
Wacana tersebut sangat bertentangan dengan isi konstitusi.
Mestinya Presiden Jokowi menyelesaikan persoalan yang sedang terjadi, Seperti kelangkaan minyak goreng, naiknya harga BBM dan persoalan lainnya.
“Kami akan aksi besar-besaran jika tuntutan kami tidak di laksanakan,” tegas mahasiswa melalui pengeras suara.
*Kahaba-05
