Kota Bima, Kahaba.- 2 orang Anggota DPRD Kota Bima milenial masing-masing Yogi Prima Ramadan dan Rahmat Saputra memulai Reses Masa Sidang III Tahun 2021 di Lingkungan Bina Baru RW 04 Kelurahan Dara, Jumat (30/7). Kegiatan tersebut selain dihadiri puluhan masyarakat setempat juga Kepala Kelurahan Dara.
Yogi di awal pertemuan menjelaskan, kegiatan ini rutin digelar untuk menyerap aspirasi masyarakat, agar bisa diperjuangkan dan tertuang dalam program pemerintah.
“Warga bisa mengutarakan aspirasi yang bersifat kepentingan umum, supaya menjadi atensi kami untuk diprioritaskan,” terang Duta Partai Amanat Nasional tersebut.
Demikian juga disampaikan Rahmat, reses ini menjadi wadah wakil rakyat untuk mengetahui langsung kebutuhan masyarakat dimasing-masing lingkungan. Kemudian menjadi kewajiban dewan untuk memperjuangkan harapan konstituen tersebut.
“Meski tidak bisa semua dapat diwujudkan, namun hal – hal yang besifat urgent dan menjadi skala prioritas, bisa dituangkan dalam program pemerintah,” jelas Duta Partai Nasdem itu.
Pada sesi penyampaian aspirasi, tokoh masyarakat setempat H Ruslan berharap agar pemerintah membantu pembangunan Masjid Al Muhajirin. Karena hingga saat ini masih dalam proses pembangunan.
“Besar harapan kami agar dewan dan pemerintah membantu percepat pembangunan masjid ini,” harapnya.
Warga lain, Muhammad pada kesempatan itu mengeluhkan pelayanan di Puskesmas (PKM) Paruga jika pada malam hari. Pasalnya, tidak pernah ada dokter yang stand by. Sehingga pelayanan tidak bisa terlaksana dengan maksimal.
Sementara PKM Paruga merupakan lembaga kesehatan yang jika ada kejadian di wilayah barat Kota Bima, menjadi tempat pertama yang didatangi warga. Begitu juga jika ada warga Kabupaten Bima, sering mendatangi puskesmas tersebut untuk penanganan pertama.
“Tapi mau maksimal gimana pelayanannya. Sementara tidak ada dokter yang bertugas di malam hari,” sorotnya dan menambahkan, jika fasilitas kesehatan di PKM tersbeut masih dianggap kurang.
Muhammad juga meminta kepada 2 wakil rakyat itu agar di tengah Pandemi Covid-19 ini, bantuan kepada para pelaku usaha kecil dapat diperhatikan dan disalurkan dengan baik.
Di tempat yang sama, Usman meminta kepada Yogi dan Rahmat membantu pengadaan wireless lokasi pemakaman lingkungan Bina Baru, kemudian pengadaan alat pemandian jenazah dan penerangan jalan.
Tidak hanya itu, dirinya juga berharap dewan untuk mengevaluasi kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Bima, karena menilai soal pembagian perahu tidak tepat sasaran.
“Ditemukan di lapangan, yang dapat justru bukan nelayan,” ungkapnya.
Menanggapi sejumlah aspirasi tersebut, Rahmat mengaku akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Bima untuk mengevaluasi kembali kinerja di PKM Paruga. Sebab, penanganan pertama urusan kesehatan penting dimaksimalkan.
Demikian juga dengan fasilitas kesehatan, sehingga fasilitas kesehatan yang ada di PKM dimaksud terpenuhi dan dapat melayani masyarakat secara optimal.
“Insya Allah kami akan segera berkorodinasi, bila perlu terkait pelayanan PKM di Kota Bima, lebih khusus di PKM Paruga berkaitan dengan ketersediaan dokter yang bertugas di malam hari,” katanya.
Menjawab masalah bantuan ekonomi yang terpapar Covid-19, Yogi mengaku akan berkoordinasi dengan Dinas Koperindag. Karena di dinas terkait ada anggaran untuk penanangan ekonomi setelah refocusing anggaran.
Mengenai perahu nelayanan, selaku Ketua Komisi II yang bermitra dengan Dinas Kelautan dan Perikanan sambung Yogi, akan melakukan evaluasi terhadap kinerja dinas tersebut. Agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
“Karena di tahun ini akan ada juga pembagian perahu nelayanan,” bebernya.
Terkait keinginan warga untuk pengadaan Wireless dan pemandian jenazah, 2 orang wakil rakyat itu langsung memberikan bantuan dana secara tunai. Berharap, bantuan tersebut bisa segera dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
Yogi menambahkan, mengenai bantuan masjid, pihaknya meminta kepada pengurus masjid, RW dan RT setempat agar berperan aktif untuk membuat proposal. Supaya bisa diserahkan ke Pemerintah Kota Bima. Agar dapat diperjuangkan untuk tahun anggaran 2022.
“Pengajuan proposal tempat ibadah itu satu tahun sebelum tahun anggaran. Jadi dibuatkan dulu proposalnya, nanti kita bantu untuk penganggarannya,” tambahnya Yogi.
*Kahaba-01