Kabar Bima

Dewan Sesalkan Keterlambatan Damkar Tiap Musibah Kebakaran

390
×

Dewan Sesalkan Keterlambatan Damkar Tiap Musibah Kebakaran

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Musibah kebakaran di Kelurahan Penanae menyebabkan rumah panggung 12 tiang rata dengan tanah. Tak ada yang tersisa, seisi rumah pun tak ada yang bisa diselamatkan. Korban alami kerugian yang tidak sedikit.

Dewan Sesalkan Keterlambatan Damkar Tiap Musibah Kebakaran - Kabar Harian Bima
Foto bersama Ketua DPRD Kota Bima dan Anggota bersamakorban kebakaran. Foto: Bin

Dibalik peristiwa itu, muncul keluhan warga yang mengungkap terlambat hadirnya Mobil Pemadam Kebakaran (Damkar). Padahal jarak tempuh dari kantor penempatan Mobil Damkar dengan lokasi kejadian tidak terlalu jauh. Saat berada di lokasi, api pun tersisa sedikit.

“Kami bukannya tidak merasa bersyukur dengan kehadiran Mobil Damkar, tapi ko’ lama sekali baru ada di lokasi. Sementara rumah sudah rata dengan tanah,” ujar Jaidin, warga setempat.

Menurut dia, saat kejadian tersebut warga beberapa kali menghubungi kontak pihak Damkar, tapi tidak ada yang mengangkat. Setelah menuju kantor BPBD, rupanya bagian Mobil Damkar sudah dialihkan ke satuan Pol PP Kota Bima.

“Ini yang kami sesalkan juga. Call Centre untuk pemadam kebakaran seolah tidak berfungsi dengan baik. Karena operatornya tidak pro aktif,” sesalnya.

Keluhan Jaidin dihadapan anggota DPRD Kota Bima yang menyambangi korban kebakaran pun juga disesalkan oleh para wakil rakyat tersebut. Seperti disampaikan salah seorang legislator Nazamudin, dirinya sering mendengar keluhan yang sama dari warga soal penanganan kebakaran.

Acapkali, kehadiran Mobil Damkar terlambat jika musibah kebakaran terjadi. Padahal, jarak tempuh ke lokasi tidak jauh – jauh sekali. Namun penanganan selama ini selalu memunculkan rasa ketidakpuasan warga.

Untuk itu, menurut pria yang juga Ketua DPK PKP Indonesia Kota Bima itu perlu ada dilakukan penyempurnaan kesiapan pelayanan yang bersifat bencana. Salah satu contoh kecil saja, seperti Call Centre pemadam kebakaran harus disosialisasikan dengan maksimal. Agar nomor yang dihubungi tersebut tersebar luas di tengah – tengah masyarakat.

“Ini perlu upaya serius pemerintah, ketika bencana serupa terjadi. Baik itu penyempuraan personilnya, tenaga teknis dan fasilitas. Agar saat terjadi kebakaran, kehadiran Mobil Damkar tidak kembali dikeluhkan keterlambatannya,” papar Nazamudin.

Dia menambahkan, bencana dan musibah yang terjadi tidak pernah diduga. Kehadirannya membuat warga panik dan tidak bisa berbuat banyak. Seperti kebakaran, penanganan awal yang dilakukan warga hanya berupaya memadamkan api dengan cara gotong royong manual. Sebab, Mobil Damkar terlambat berada di lokasi.

“Jika saja Call Centre itu bisa berfungsi dengan baik. Maka Mobil Damkar bisa lebih awal menghentikan ganasnya api melahap rumah warga,” tambahnya.

*Kahaba-01