Kabar Kota Bima

DPPKB Kota Bima Peringati Harganas ke-32, Fokus Tekan Angka Stunting

88
×

DPPKB Kota Bima Peringati Harganas ke-32, Fokus Tekan Angka Stunting

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) menggelar upacara, Senin 30 Juni 2025. Kegiatan tersebut mengangkat tema “Dari Keluarga, untuk Indonesia Maju”, sebagai refleksi pentingnya peran keluarga dalam membangun bangsa.

Upacara Harganas ke-32 yang dilaksanakan DPPKB Kota Bima. Foto: Ist

Kepala DPPKB Kota Bima Hj Suharni menyampaikan sambutan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga serta Kepala BKKBN RI. Ia menegaskan bahwa keluarga adalah fondasi utama dalam pembangunan nasional.

“Keluarga yang kuat dan harmonis akan melahirkan generasi yang berkualitas, berakhlak mulia, dan mampu bersaing di era global. Pembangunan keluarga menjadi kunci untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ujar Suharni.

Ia menjelaskan, tantangan masa depan seperti perubahan iklim, kesenjangan sosial, dan revolusi teknologi harus dijawab dengan bijak. Namun di sisi lain, Indonesia juga memiliki peluang besar seperti bonus demografi dan kemajuan teknologi, yang harus dimanfaatkan untuk memperkuat kualitas hidup keluarga.

“Pembangunan keluarga adalah investasi jangka panjang yang akan berdampak positif terhadap masa depan bangsa,” katanya.

Menurut dia, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam membangun keluarga yang tangguh. Dibutuhkan kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk masyarakat dan stakeholder terkait, untuk menciptakan keluarga yang sehat, sejahtera, dan responsif terhadap dinamika zaman.

Ia juga menambahkan bahwa dalam memperingati Harganas ke-32 ini, DPPKB Kota Bima menegaskan komitmennya mendukung program prioritas pemerintah pusat melalui “Quick Win” Asta Cita Presiden, antara lain, Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), upaya gotong royong menekan angka stunting melalui dukungan nutrisi dan non-nutrisi kepada 1 juta keluarga berisiko stunting selama 1000 Hari Pertama Kehidupan.

Kemudian program Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), penyediaan tempat penitipan anak dengan pengasuhan terstandarisasi nasional dan Gerakan Ayah Teladan Indonesia (Gehati), mendorong peran aktif ayah dalam pengasuhan anak dan pendampingan remaja, guna membentuk generasi yang tangguh, mandiri, dan berdaya saing.

“Kami ingin mengedukasi keluarga agar adaptif terhadap perubahan, dan menjadikan keluarga sebagai tempat lahirnya generasi emas yang siap menghadapi masa depan,” tambah Suharni.

*Kahaba-04