Kabar Bima

FKUB Gelar Coffe Moorning Bersama Ormas Islam

345
×

FKUB Gelar Coffe Moorning Bersama Ormas Islam

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bima kembali melaksanakan agenda rutin pertemuan dengan Ormas Islam, Senin (6/2) pagi di aula kantor setempat. Kegiatan yang diberi nama Coffee Moorning ini mengangkat tema ‘NKRI Bumi Dakwah Bagi Umat Islam’.

FKUB Gelar Coffe Moorning Bersama Ormas Islam - Kabar Harian Bima
FKUB Coffe Moorning Bersama Ormas Islam. Foto: Ady

Pertemuan ini melibatkan 40 peserta. Dari perwakilan unsur pemerintah, diantaranya Kemenag, Badan Kesbangpol dan Bagian Kesra Kota Bima. Dari unsur Ormas Islam hadir perwakilan NU, Muhammadiyah, Persis, HTI dan juga dari organisasi mahasiswa HMI dan IMM.

Ketua FKUB Kota Bima, Eka Iskandar Z dalam pemaparannya mengatakan, apa yang terjadi dalam eskalasi politik nasional dan bagaimana kasus penghinaan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terhadap Ketua MUI Pusat, KH Ma’ruf Amin dinilainya sangat berdampak pada kondisi stabilitas daerah, terutama di Kota Bima.

Kemudian Ketua HTI Bima, Muhammad Ayyubi menjelaskan, persoalan politik nasional merupakan akibat ulah Ahok yang diindikasi menistakan Agama Islam dan menghardik KH Ma’ruf Amin. Dari sisi keadilan di Indonesia menurut dia, semua yang terduga atas perbuatan hukum pasti dijadikan tersangka dan dihukum.

“Tetapi Ahok tidak seperti itu. Permintaan maaf Ahok ke KH Ma’ruf Amin melalui media video merupakan tindakan tidak beradab. Inilah dinamika politik yang membuat pergesekan di tingkat atas sampai tingkat bawah,” papar Ayyubi.

Sementara Akhir Dirman H Makka dalam penyampaiannya menegaskan bahwa NKRI merupakan negara makmur dan kaya SDM. Potensi ini menjadi incaran sejumlah negara asing. Berbagai upaya dilakukan, termasuk melakukan kolonialisme dan merampas kemakmuran alam maupun wilayah untuk dikuasai.

“Mereka juga akan menjadikan penduduk muslim sebagai budak di daerah sendiri. Karena itu negara Islam dimusuhi dan menyerangnya dengan kekuatan besar untuk meruntuhkannya,” jelasnya.

Maka untuk menjawab persoalan itu lanjut dia, suka atau tidak suka umat Islam harus menunjukkan identitas diri dan kekuatan untuk bangkit melawan kekuatan tersebut.

*Kahaba-03