Kota Bima, Kahaba.- Forum Perdamaian Kasabua Ade Kelurahan Penatoi melaksanakan halal bihalal dengan tema “Membangun Kerukunan dan Ketangguhan Masyarakat di Kota Bima, di Kelurahan setempat, Selasa pagi (25/6). Acara tersebut bekerjasama dengan LP2DER dan Islamic Relief Indonesia.
Kegiatan itu juga dihadiri Wakil Walikota Bima Feri Sofiyan dan sejumlah pejabat lingkup Pemkot Bima, jajaran Polres Bima Kota, tokoh masyarakat dan pemuda Kelurahan Penatoi.
Lurah Penatoi Abidin Ishaka saat menyampaikan sambutan mengatakan, kegiatan ini diinisiasi Forum Kasabua Ade bekerjasama dengan LP2DER dan Islamic Relief Indonesia. Forum ini sendiri dibentuk bulan Oktober 2018, di dalamnya diisi pemuda dan pemudi yang berpikir maju ingin membangun kelurahan yang lebih baik.
“Terbentuknya Forum Perdamaian Kasabua Ade ini juga berkat dukungan ketua RT dan RW serta masyarakat Kelurahan Penatoi,” ujarnya.
Lurah menjelaskan, tujuan digelarnya kegiatan ini karena ingin hidup rukun dan damai, untuk keamanan dan ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat. Pemuda yang melaksanakan hajatan ini pun tidak boleh dianggap sepele. Sebab, generasi muda di Penatoi juga ingin diberikan ruang untuk berekspresi dan membangun.
“Keinginan ini juga patut kiranya diberi dukungan yang maksimal dari Pemerintah Kota Bima,” ucapnya.
Dari kegiatan ini ia berharap, semoga kerukunan dan ketangguhan masyarakat di Kota Bima, khususnya di Kelurahan Penatoi bisa tercapai sesuai keinginan bersama.
Kasat Binmas Polres Bima Kota AKP M Yamin
menyampaikan rasa bangga kepada pemuda yang melaksanakan kegiatan ini, karena tentu akan mempererat hubungan antar sesama.
Bicara keamanan kata dia, sangat penting. Karena apabila menginginkan daerah maju dan berkembang dengan baik, maka yang perlu diperhatikan yakni rasa aman.
“Tidak mungkin daerah bisa berkembang dengan baik, apabila daerah tersebut masih terus berkonflik,” ungkapnya.
Berkaitan dengan adanya masalah di kelurahan, Yamin berharap bisa dikoordinasikan dengan Bhabinkamtibmas dan Babinsa, ketua RT dan RW, lurah, kemudian diselesaikan dengan cara-cara yang baik. Jika itu bisa ditempuh terlebih dahulu, maka masyarakat telah ambil bagian untuk menciptakan suasana aman dan nyaman bagi warga.
Sementara itu, saat sambutan Wakil Walikota Bima Feri Sofiyan mengatakan, dirinya merasa bahagia dan terharu, karena momen seperti ini sangat jarang terlaksana di Kelurahan Penatoi. Semoga dari acara halal bihalal ini, menjadi dorongan untuk terus menumbuhkan kebersamaan di kelurahan tersebut.
Kata Feri, jujur harus disampaikan, Penatoi dipilih menjadi salah satu kelurahan binaan LP2DER dan Islamic Relief Indonesia, karena tidak lepas dari dinamika yang berkembang 10 tahun terakhir. Ini bukan menjadi rahasia umum, kehidupan kemasyarakatan di Penatoi sedikit terganggu dengan adanya perbedaan pandangan dan pemahaman.
“Penatoi sekarang bukan lagi dikenal karena prestasinya. Tapi karena aliran garis keras yang telah mengoyak kebersamaan. Akibat itu, bukan saja di NTB, tapi nasional dan internasional, kondisi Penatoi pun menjadi pembahasan di forum forum nasional,” ungkapnya.
Sebagai putra kelahiran Penatoi, kecil dan menghabiskan masa muda di kelurahan tersebut. Merasa miris melihat tidak ada lagi kebersamaan yang terbangun. Padahal dulu, Penatoi hidup rukun dan harmonis.
Tentu saja, dari kondisi ini menjadi tantangan pemerintah, lebih khusus dirinya sebagai orang yang lahir dan besar di Penatoi. Bagaimana terus memupuk kembali kebersamaan yang saat ini sudah terkoyak – koyak. Sehingga tidak ada lagi saudara sendiri, anak sendiri yang mengharamkan antar saudara dan orang tua, lantaran berbeda pemahaman dan pandangan.
“Kita tidak boleh apatis, harus ada langkah yang harus diambil, rasa kekeluargaan kita harus dikembalikan, rasa kekeluargaan yang begitu besar. Saya selaku Wakil Walikota Bima, mengajak melihat persoalan ini dengan hati yang bersih dan kita kembalikan semua Kelurahan Penatoi dari semula,” ajaknya.
*Kahaba-01