Kota Bima, Kahaba.- Salah seorang warga Rabadompu Barat, Feti Nurisari (18) yang meninggal, Jum’at malam, 5 Oktober 2012 sekitar pukul 19.00 Wita menuai prahara lanjut. Pasalnya, keluarga korban menilai, Almarhumah diduga meninggal akibat kelalaian dari pelayanan pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima.
Suami korban, Rifaid alias Mega, menuding pihak RSUD Bima tidak memberikan pelayanan yang maksimal pada Istrinya. Ditemui Kahaba, saat prosesi penguburan Sang Istri, Sabtu (6/10/2012) siang ini, Mega menyesalkan tindakan pelayanan yang ada di RSUD Bima, apalagi saat menangani Istrinya.
Dia menjelaskan, awalnya Sang Istri menderita penyakit sesak napas dan anemia. Karena butuh darah, Sang Istri kemudian diperiksa dan hasil darahnya adalah golongan darah AB. Pihak keluarga berusaha mencari darah tersebut, karena stok darah di RSUD Bima kosong.
Ia melanjutkan, setelah empat hari dirawat di RSUD Bima, muncul hasil diagnosa baru, ternyata golongan darah sang istri berubah menjadi golongan darah A. Karena stok darah A tidak ada, dan terlambat di transfusi, akhirnya Istrinya meninggal. “Memang meninggal adalah kehendak Yang Maha Kuasa, tapi semua ada sebab-musababnya. Dan tindakan pelayanan di RSUD Bima adalah salah satu penyebab itu. Saya menuntut pertanggungjawaban pihak RSUD Bima,” jelas Mega dengan binar kesedihan di wajahnya.
Informasi yang diendus Kahaba, siang ini rencananya keluarga korban akan mendatangi pihak RSUD Bima untuk meminta klarifikasi dan sekaligus pertanggungjawaban atas pelayanan yang dialami almarhumah Feti Nurisari. [BK/BM]