Kabupaten Bima, Kahaba.- Jika kemarin jumlah warga Kabupaten Bima yang dicurigai terpapar Virus Corona sebanyak 42 orang. Hari ini, jumlahnya bertambah menjadi 75 orang. Semuanya merupakan warga yang menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI), yang beberapa hari baru kembali dari negara tujuan kerja. (Baca. Dicurigai Corona, 42 Warga Bima Dalam Pemantauan Tim Kesehatan)
Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Bima M Chandra Kusuma membenarkan penambahan jumlah tersebut. Saat ini, 75 orang itu berstatus Orang Dalam Pemantauan (OPD) oleh tenaga medis di Puskesmas. (Baca. Seorang Pasien Diduga Terpapar Corona Meninggal di RSUD Bima)
“Peningkatan jumlah ODP ini berdasarkan laporan dari sejumlah Puskesmas,” terang Chandra.
Langkah pemerintah saat ini menurutnya, tetap mengikuti prosedur. Jajaran Puskesmas terus melakukan pemantauan, dan menegaskan para warga yang ODP ini untuk tidak kemana-mana. (Baca. Pasien Meninggal Diduga Corona, Pemkab Bima Tunggu Hasil Laboratorium)
“Mereka diisolasi di rumah saja dan diminta untuk mengurangi interaksi dengan orang-orang, terutama di dalam rumah, hingga masa waktu 14 hari ke depan,” jelasnya. (Baca. Warga yang Meninggal Pasien Dalam Pengawasan, Belum Pasti Corona)
Disinggung soal kondisi 42 warga yang lebih awal berstatus ODP? Chandra menegaskan kondisinya sehat. Belum ada peningkatan statusnya menjadi Pasien Dalam Pemantauan (PDP).
“Demikian juga yang baru ini, sehingga bertambah menjadi 76 orang, semua kondisinya sehat walafiat. Jadi semuanya tetap dalam pantauan, belum ada indikasi dan dicurigai terpapar virus itu,” ungkapnya.
Terhadap kondisi ini, Chandra mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan juga.
“Jajaran Puskesmas ini bekerja luar biasa, mereka terus melaporkan setiap perkembangan,” tambahnya.
*Kahaba-01