Kota Bima, Kahaba.- Keberhasilan seolah menjadi sesuatu yang susah dicapai di Rumah sakit Umum Daerah (RSUD) Bima. Berbagai persoalan sering saja muncul di sana. Mulai dari kosongnya stok kantong darah, komplen keluarga pasien, pelayanan yang kurang maksimal, bahkan persoalan baju dokter pun menjadi kasus baru di lembaga kesehatan itu.
Tenaga medis RSUD Bima yang enggan dituangkan namanya kepada Kahaba dia bercerita. Kali ini masalah baju operasi yang disorotnya. Pasalnya, baju operasi di RSUD Bima sudah sekian tahun tak pernah diganti. Keadaannya kini sudah lusuh, kotor bahkan kumal. “Baju operasi sudah lama tidak pernah diganti. Jangankan diganti, dicuci aja tidak pernah. Mana sudah kumal, kusut, kotor lagi. Mana mungkin para dokter merasa nyaman saat beroperasi menggunakan baju yang penuh bakteri itu,” sorotnya di RSUD Bima, Senin, 24 September 2012.
Dia melanjutkan, seolah Rumah Sakit tak ada lagi perhatiannya. Masalah kebutuhan internal saja susah sekali dicarikan solusinya. Para tenaga medis pun akhirnya terpaksa menggunakan baju itu.
Ia berharap agar pihak bagian umum bisa memperhatikan peralatan operasi petugas medis. Bila perlu, peralatan atau perlengkapan yang sudah tidak layak di pakai, seperti baju operasi itu, bisa diganti dengan yang baru. Hal ini sangat urgen menurutnya, mengingat penggunaan perlengkapan medis harus memenuhi standar higienitas untuk memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal.
Di tempat berbeda, Humas RSUD Bima, dr. H. Sucipto yang dihubungi mengaku heran dengan keluhan stafnya tersebut. Jika memang itu benar, dalam waktu dekat dirinya akan menyampaikan keluhan tersebut ke Direktur RSUD Bima. “Kalau memang keluhan itu benar, tentu baju operasi itu tidak layak untuk di pakai, karena tidak steril,” katanya.
Menurut Cipto, baju operasi murah harganya. Namun ia tak tahu bahwa pihak RSUD Bima tidak mengganti baju tersebut. “Direktur tidak mengganti dengan baju yang baru mungkin karena tidak tahu,” kilahnya. [BS]