Kota Bima, Kahaba.- Pemerintah Kota Bima pernah melakukan pengadaan alat petani pada tahun 2018, hanya pengadaan tersebut kurang diminati para petani. Karena dinilai terlalu repot mengoperasikannya. (Baca. Dewan Minta Pemerintah Pengadaan Mesin Tanam Padi)
“Tahun 2018 pengadaan 10 unit, tapi alat itu kurang diminati oleh petani,” ungkap Kepala Dinas Pertanian dan Perternakan Kota Bima Darwis, kemarin.
Menurut Darwis, pengadaan alat tanam padi tersebut sebelum dirinya menjabat. Saat itu juga diberikan pelatihan cara penggunaannya pada kelompok tani.
“Tapi para petani merasa terlalu repot saat digunakan di lahan persawahan,” terangnya.
Karena akan beda perlakuan dalam tahapan, mulai proses penebaran bibit sampai penanaman kembali bibit padi, maka para petani merasa lebih mudah dan cepat dengan cara tradisional.
“10 alat tanam padi itu ada, bahkan sampai saat ini jarang sekali digunakan oleh para petani,” ujarnya.
Kendati demikian ia menyarankan, jika ada kelompok tani yang mau menggunakan alat tanam padi, bisa disampaikan ke dinas untuk bisa dikonfirmasi dan diberikan pelatihan.
Karena masih ada alat tanam padi tersimpan untuk persiapan, bila sewaktu-waktu ada kelompok tani memang benar-benar mau memanfaatkannya.
*Kahaba-01