Potret Bima

Pelantikan Sultan Bima Murni Pelestarian Budaya

869
×

Pelantikan Sultan Bima Murni Pelestarian Budaya

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Agenda pelantikan Sultan Bima yang direncanakan pada Kamis (4/7) adalah dalam rangka melestarikan budaya dan sejarah bukannya untuk mengembalikan sistem feodalisme seperti yang dikritisi oleh sejumlah kalangan. Demikian penyampaian Ketua Majelis Adat Dana Mbojo Hj. St. Maryam dalam siaran persnya di Museum Samparaja, Senin (1/7) kemarin.

Sultan Salahuddin
Sultan Muhammad Salahuddin, Sultan Bima terakhir.

Dihadapan sejumlah wartawan, Hj St Maryam yang lebih dikenal dengan Ina Ka’u Mari menjelaskan, tujuan dilaksanakannya proses pelantikan sultan Bima adalah dalam rangka menyambut kegiatan Festival Keraton Nusantara (KFN) yang diagendakan pada tahun 2014 mendatang.

Bima sebagai tuan rumah pelaksanaan KFN dikatakannya tentu harus memiliki seorang sultan. Bila tidak, maka Bima dipastikannya tidak dapat menjadi tuan rumah dalam kegiatan FKN tersebut. Selain itu pelantikan ini juga digelar dalam rangka melestarikan tradisi budaya dan sejarah yang menjadi kewajiban bersama untuk terus terjaga agar nilai luhur tersebut tidak hilang.

Apalagi di Nusantara, salah satu raja atau Sultan yang belum dilantik adalah di kesultanan Bima sehingga perlu segera dilakukan pelantikan, lanjutnya Ina Ka’U mari, sebelumnya sultan Bima sepeninggal Sultan Salahudin belum ada yang dilantik, akhirnya untuk sultan kali ini setelah menjalani massa sebagai putra mahkota atau Jena Teke sejak tahun 2002 maka digelar proses pelantikan sebagai sultan.

Maraknya informasi mengenai adanya nilai politis, Ina Ka’u Mari membantah semua informasi tersebut. Menurutnya tidak ada nilai politis dalam pelantikan Sultan dan prosesi pelantikan jabatan sultan sudah diatur dalam perundang-undangan sehingga tidak menjadi kegiatan yang melanggar aturan.

Dengan dilantiknya Jena Teke menjadi Sultan tidak lantas akan mengembalikan sistem pemerintahan feodalisme seperti yang menjadi bayangan orang selama ini. Pelantikan sultan Bima menurutnya hanya sebagai proses pewarisan budaya dan sejarah Bima.

Lanjutnya yang akan hadir dalam prosesi pelantikan, adalah raja-raja dan sultan se nusantara diantaranya raja dan sultan Solo, Jogjakarta, Cirebon, Palembang, Bali, Gowa, Bone, Luwu, Tallo, Buton, Tidore dan sejumlah sultan dan raja di Kalimantan. Sedangkan dari luar negeri direncanakan hadir pula perwakilan dari dua kerajaan Malaysia yaitu sultan  Perak dan Johor, Burunei Darussalam,  Thailand serta perwakilan dari kekaisaran Jepang dan Rusia dan pemantau dari Amerika Serikat. [BS]

5 Permainan Anak Khas Bima Jaman Dulu - Kabar Harian Bima
Potret Bima

Potret Bima, Kahaba.- Dunia anak adalah dunia bermain, demikian orang mengatakannya. Bagaimana tidak, dalam masa pertumbuhan anak imajinasi dan kecakapannya…

Tambora dan Pengajar Muda - Kabar Harian Bima
Potret Bima

Kabupaten Bima, Kahaba.- Tambora, kisah gunung berapi ini mendunia. Letusannya dua abad lalu begitu dahsyat. Konon, tiga kerjaan hilang dilahapnya…