Kabupaten Bima

Pemerintahan Ady-Irfan untuk Seluruh Rakyat, Bukan Menyerang Isu Dinasti yang tak Produktif

312
×

Pemerintahan Ady-Irfan untuk Seluruh Rakyat, Bukan Menyerang Isu Dinasti yang tak Produktif

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Anggota DPRD Kabupaten Bima yang juga Ketua Fraksi PAN Rafidin menanggapi pernyataan anggota dewan, yang menyoroti pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati Bima terpilih, Ady Mahyudi dan Irfan, dengan istilah dinasti satu kamar.

Rafidin bersama dengan Bupati dan Wakil Bupati Bima Ady-Irfan. Foto: Ist

Menurut Rafidin, penggunaan istilah tersebut mencerminkan ketidakmampuan menerima kenyataan atas kemenangan pasangan Ady-Irfan pada Pilkada 2024.

“Saya belum memahami secara utuh maksud dari dinasti satu kamar ini. Jika istilah itu digunakan hanya karena Murni Suciati menjadi Wakil Ketua DPRD dan suaminya, Ady Mahyudi, menjadi Bupati Bima, maka itu adalah cara berpikir yang sempit dan menunjukkan ketidaksiapan menerima hasil Pilkada,” ujarnya, Rabu 26 Februari 2025.

Ia menegaskan, Pilkada telah usai dan saatnya semua pihak bersatu membangun Kabupaten Bima.

“Mengkritik tentu boleh, tapi ketika kritik berlebihan dan selalu dikaitkan dengan dinasti, itu artinya masih ada pihak yang belum bisa menerima kemenangan Ady-Irfan. Padahal, kepemimpinan mereka bukan hanya untuk satu kelompok, tetapi untuk seluruh rakyat Kabupaten Bima,” tegas Rafidin.

Sebagai Ketua Fraksi PAN, ia mengajak semua elemen, termasuk anggota DPRD, untuk bersama-sama bekerja demi kemajuan daerah.

“Pemerintahan Ady-Irfan berkomitmen menjalankan pemerintahan yang bersih dan bermartabat. Tidak boleh ada penyalahgunaan APBD, dan semua pejabat harus bekerja profesional. Jika ada yang tidak mampu, tentu akan dievaluasi,” katanya.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta optimalisasi tata kelola pemerintahan Ady-Irfan.

“Ady-Irfan menargetkan peningkatan PAD, bukan justru berkurang. Nanti akan ada pakta integritas bagi pejabat, sehingga pemerintahan berjalan lebih baik dan transparan. Pejabat yang gagal, nanti dievaluasi dan diganti,” jelasnya.

Terkait kritik yang muncul hanya beberapa hari setelah pemerintahan baru berjalan, Rafidin menyebutnya sebagai bentuk ketidaksabaran dan kurangnya pemahaman terhadap proses pemerintahan.

“Jika ada oknum dewan yang mengkritik pemerintahan Ady-Irfan yang baru tiga hari berjalan, itu kritik tidak berdasar, dan menunjukkan ketidaktahuan terhadap mekanisme pemerintahan,” ucapnya.

Ia pun menutup pernyataannya dengan mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun Kabupaten Bima yang lebih maju dan bermartabat.

“Mari kita tinggalkan perdebatan yang tidak produktif dan fokus pada pembangunan. Ady-Irfan adalah pemimpin untuk semua, bukan hanya bagi kelompok tertentu,” pungkasnya.

*Kahaba-01