Kota Bima, Kahaba.- Jelang akhir tahun 2020, Pemerintah Kota Bima melalui Dinas Kesehatan merilis jumlah warga penderita HIV/AIDS sebanyak 9 kasus. Dari jumlah itu, 2 orang di antaranya meninggal dunia.
Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P3PL) Dikes Kota Bima Syarifuddin HM Said mengungkapkan, angka warga Kota Bima yang terjangkit HIV/AIDS menunun dibanding tahun lalu yang berjumlah 20 lebih kasus.
“Seperti kita ketahui faktor penyebab penularan HIV/AIDS di masyarakat, karena pergaulan dan seks bebas, baik sesama jenis dan bukan sejenis serta penggunaan narkoba menggunakan jarum suntik yang tidak steril,” bebernya, Kamis (3/12).
Ia mengakui, meskipun adanya penurunan kasus tersebut bukan berarti angka penderita berkurang. Tapi karena terkendala pandemi Covid-19, sehingga dalam 8 bulan terlahir pihaknya tidak melalukan screaning sero sentinel HIV/AIDS.
“Karena terkendala pandemi ini, sehingga kami tidak bisa melakukan pemeriksaan kepada sejumlah penderita yang diduga terinveksi HIV/AIDS pada kelompok berisiko seperti kelompok LGBT termasuk di antaranya pengguna narkoba jenis suntik,” katanya.
Syarifuddin menambahkan, guna terus menekan angka penderita dan penyebaran virus mematikan ini. Beberapa pekan depan Dinas Kesehatan bersama stakeholder merencanakan melakukan sosialisasi tentang bahaya dan resiko HIV/AIDS, dan upaya pencegahannya.
“Selain kegiatan sosialisasi, kami juga akan melakukan pemeriksaan kesehatan pada masyarakat, terutama beberapa kelompok yang beresiko menularkan penyakit berbahaya ini,” tambahnya.
*Kahaba-04