Pendidikan

Kontroversi Harga Buku di MIN Tolobali, Kemenag: Kalau Aturan Melarang, Harus Patuh dan Taat

2388
×

Kontroversi Harga Buku di MIN Tolobali, Kemenag: Kalau Aturan Melarang, Harus Patuh dan Taat

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Protes harga buku per siswa yang dinilai terlalu mahal oleh orang tua siswa-siswi MIN Tolobali, menjadi perhatian Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bima, H Syahrir. Dalam waktu dekat pun akan memanggil pihak terkait untuk klarifikasi. (Baca. ‘Bisnis’ Buku di MIN Tolobali, Orang Tua Siswa Meradang

Kontroversi Harga Buku di MIN Tolobali, Kemenag: Kalau Aturan Melarang, Harus Patuh dan Taat - Kabar Harian Bima
Kepala Kemenag Kota Bima H Syahrir. Foto: Eric

H Syahrir menyatakan, pihaknya akan segera menindaklanjuti masalah ini dengan memanggil kepala MIN Tolobali untuk dimintai klarifikasi, guna mencari solusi yang tepat.

“Secepatnya akan kita panggil, biar jelas semua,” ujarnya, Minggu 23 Juli 2023.

Menurut dia, kepala sekolah harus berkoordinasi dan berkomunikasi terlebih dahulu dengan orangtua serta wali murid, untuk memberitahu tentang segala perubahan biaya dan kebutuhan pendidikan yang mungkin timbul. Dengan begitu, para orangtua akan mendapat informasi lebih awal.

“Mestinya ada koordinasi dan komunikasi awal dengan orang tua dan wali murid,” katanya.

Bahkan sambung H Syahrir, bahwa pihak Kemenag Kota Bima merasa bahwa tidak ada koordinasi dan komunikasi dari pihak MIN Tolobali terkait dengan masalah ini.

Seharusnya, pihak sekolah juga harus berkoordinasi dengan Kemenag sebagai otoritas yang berwenang terkait isu pendidikan di wilayah tersebut.

H Syahrir menekankan pentingnya untuk mematuhi aturan dan ketentuan yang ada. Jika ada ketentuan yang melarang praktik bisnis yang tidak sesuai, maka hal tersebut harus ditaati oleh semua pihak terkait, termasuk sekolah-sekolah.

“Kalau ada aturan yang melarang, harus patuh dan taat,” tegasnya.

*Kahaba-01