Kabupaten Bima, Kahaba.- Menurunnya harga jagung dibandingkan tahun lalu membuat para petani di Kecamatan Wawo berharap secepatnya ada perubahan harga, minimal seperti tahun lalu.
Salah seorang petani setempat Arsyad mengaku, tahun lalu diawal-awal tengkulak datang membeli jagung mereka, kondisi jagung masih basah harganya Rp 3.300 perkilogram sampai dengan Rp 3.650 perkilgram. Sedangkan tahun ini, harga jagung kering saja sebesar Rp 2.800 perkilogram.
“Ini tentu tidak sesuai dengan harapan,” ujarnya, Rabu (3/5).
Kata Arsyad, meski tidak setinggi harga tahun lalu, tapi paling tidak ia berharap harga jagung basah sebesar RP 3.000 perkilogram. Karena jika harga jagung basah hanya kisaran Rp 2 ribu, petani memperoleh keuntungan tidak seberapa.
Sementara itu, rata-rata petani di Kecamatan Wawo mengunakan lahan kebun dan tegalan mereka untuk menanam jagung dengan harapan memperoleh keutungan yang besar.
Disamping itu biaya menanam jagung juga pada tahun ini mengalami kenaikan. Harga bibit, peptisida dan pupuk cukup tinggi, seharusnya dengan keadaan ini harga jagung seharusnya naik.
“Kami berharap kondisi harga jagung bisa naik kembali minimal seperti tahun lalu, apalagi biasanya jelang bulan puasa harga barang mulai naik,” katanya.
*Kahaba-08