Kabupaten Bima, Kahaba.- Sebagai bentuk protes karena anjloknya harga garam, petani garam Desa Sanolo Kecamatan Bolo menggelar aksi bagi-bagi garam gratis, Sabtu (17/8) di jalan lintas Bima – Sumbawa dess setempat.
Salah satu petani garam Azriansah mengatakan, aksi tersebut sebagai bentuk protes kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Bima dan Pemerintah Provinsi NTB atas anjloknya harga garam.
“Harga garam tahun ini benar-benar anjlok, kami petani garam tercekik,” keluhnya.
Kata dia, saat ini harga garam hanya Rp 5.000 per karung 50 kg. Harga itu terlampau rendah dibanding tahun lalu yang mencapai Rp 20 ribu per karung.
“Tahun ini garam seolah tidak bernilai. Harganya sangat murah,” katanya.
Ia berharap pemerintah perduli dan melihat kondisi para petani garam yang disebabkan oleh anjoknya harga tahun ini. Harap itu bukan saja kepada pemerintah daerah namun juga kepada pemerintah provinsi.
“Jika aksi solidaritas ini tidak diindahkan, kami akan demonstrasi,” tegasnya.
*Kahaba-10