Kota Bima, Kahaba.- Keinginan Pemerintah Kota Bima membangun sayap kantor Walikota Bima dikritik warga Kelurahan Dara. Pasalnya, selama bertahun – tahun warga di kelurahan tersebut masih krisis air bersih. (Baca. Bangun Sayap Kantor Walikota Bima, Pemkot Siapkan Anggaran Rp 26 Miliar)
Menurut Ketua RT 08 RW 03 Lingkungan Dara Ismail, jika pemerintah membangun sayap kantor tersebut, artinya pemerintah tidak memikirkan derita warganya yang masih saja kesulitan mendapatkan air bersih. (Baca. Pembangunan Sayap Kantor Walikota Bima Dinilai Proyek Ambisius dan tidak Prioritas)
“Harusnya kebutuhan dasar warga ini yang menjadi perhatian serius pemerintah, bukan membangun kantor dengan anggaran puluhan miliar,” kritiknya, Selasa (17/11). (Baca. Pembangunan Sayap Kantor Walikota Bima, Bagian Penting Capaian Strategis RPJMD)
Ia mengungkapkan, masalah air bersih yang dihadapi warga Kelurahan Dara bukan masalah baru, tetapi sudah bertahun-tahun. Harusnya, persoalan krisis air bersih menjadi atensi utama pemerintah di tahun 2021. .
“Pemerintah ini tidak peka. Ada warga yang kesulitan dapat air bersih, pemerintah malah mau habiskan anggaran puluhan miliar untuk bangun tambah kantor. Kami ini butuh air bersih,” tegasnya.
Setali tiga uang, demikian juga yang disampaikan Taufik. Pria yang juga warga Kelurahan Dara itu mengatakan, harusnya penanganan krisis air bersih menjadi rencana prioritas Pemerintah Kota Bima tahun 2021. Bukannya membangun kantor para pejabat atau pembangunan fisik lain.
“Krisis air bersih yang kami alami bukan saat musim kemarau saja. Musim hujan pun, kami tetap kesulitan air bersih,” ungkapnya dengan nada ketus.
Taufik berharap, pemerintah segera mengevaluasi kembali rencana pembangunan tahun 2021. Jangan sampai, uang negara yang dibelanjakan bukan untuk kebutuhan nyata rakyat, tapi hanya untuk kepentingan dan tendensi pihak tertentu.
*Kahaba-01