Kota Bima, Kahaba.- Anggota dewan menilai ada agenda terselubung terkait pengumpulan KTP warga untuk ikut Pawai Rimpu. Bukan tidak mungkin, identitas diri itu dimanfaatkan untuk kepentingan Pemilu Tahun 2024 mendatang. (Baca. Kegiatan Pawai Rimpu, Warga Pertanyakan Pengumpulan KTP)
Selain disorot oleh wakil rakyat. Di lalu lintas media sosial, pengumpulan KTP untuk pawai budaya tersebut juga menjadi buah bibir. Tidak sedikit spekulasi dan tudingan yang muncul, jika ribuan KTP yang dikumpulkan itu akan dimanfaatkan untuk pencalonan Ketua Dekranasda Kota Bima Hj Ellya sebagai bakal calon DPD RI. (Baca. Ribuan KTP Dikumpulkan untuk Pawai Rimpu, Dewan Nilai Ada Agenda Terselubung)
Pasalnya, istri orang nomor satu di Kota Bima itu sudah mulai sosialisasi diri menggunakan alat peraga, bakal mengikuti pesta demokrasi di tingkat DPD.
Kepala Dinas Kominfotik Kota Bima H Mahfud yang dimintai tanggapan soal pengumpulan KTP dimanfaatkan untuk keikutsertaan Ketua Dekranasda Kota Bima Hj Ellya sebagai bakal calon DPD RI, Mahfud menjawab tidak berpikir sejauh itu. (Baca. Pemkot Bima Akui Semua OPD Siapkan Hadiah untuk Pawai Rimpu)
“Saya tidak tahu mengenai itu, masa sih KTP dikumpulkan untuk itu,” tanyanya.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Kota Bima Hj Ellya yang dikonfirmasi via ponsel oleh sejumlah media, membantahnya.
“Oh itu tidak kaitannya. Itu murni untuk kupon. Saya jujur ya, jujur ini, soal kupon bukan dari saya tapi Dinas Pariwisata,” ungkap Ellya.
Termasuk soal pencalonan dirinya sebagai anggota DPD RI, menurut Ellya, masih jauh dan belum pasti apakah dirinya mencalonkan diri atau tidak.
“Masih jauh itu, belum ada kepastian saya ikut atau tidak,” pungkasnya.
Pada kesempatan itu, Ellya juga membenarkan kegiatan Pawai Rimpu bakal dihelat tanggal 27 Agustus mendatang, diselenggarakan oleh Dekranasda. Sementara ini, pihaknya telah menyiapkan 2 sepeda motor sebagai doorprize.
Selain itu, ada 4 unit sepeda motor lagi yang merupakan sumbangan dari pribadi Wali Kota Bima H Muhammad Lutfi sebanyak 2 unit dan 2 unit lagi dari kader Partai Golkar.
“Memang awalnya ada lima motor, tapi ternyata katanya ada tambahan lagi. Cuman belum bisa pastikan, apakah nanti sampai akhir enam atau lima,” jelasnya.
Disinggung soal OPD-OPD yang dibebankan untuk menyiapkan hadiah, menurut Ellya sebagai bentuk partisipasi saja.
“Nilai hadiah pun tidak ditentukan dan berdasarkan kemampuan OPD,” tambahnya.
*Kahaba-01
