Kota Bima, Kahaba.- Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Kota Bima, Kaharuddin dinyatakan tidak lolos pada tahapan seleksi administrasi pencalonan Sekda. Isterinya, Jumhar menduga, ada konspirasi yang dimainkan Tim Pansel, agar mantan Plt. Kabag umum itu tidak bisa bertarung dalam meraih kursi jabatan Sekda Kota Bima. (Baca. Tidak Lolos Administrasi Calon Sekda, Mimpi Kaharuddin Kandas)
Jumhar Sabtu (19/11) kemarin menggelar konferensi pers. Menyampaikan duduk persoalan hingga mendatangi Sekretariat Pansel di BKD Kota Bima. Namun, tak ada penjelasan dari yang bisa memuaskannya.
“Saya menduga suami saya dijegal oleh Tim Pansel. Karena saat saya mendatangi sekretariat pansel di Kantor BKD Kota Bima, tidak ada satu pihakpun yang mampu menjelaskan tentang tidak lolos suami saya dalam seleksi administrasi,” ungkapnya.
Menurut Jumhar, kehadirannya di sekretariat pansel, hanya diterima oleh anggota tim. Saat itu, baik ketua tim sekretariat pansel dan ketua pansel sekda sendiri tidak berada di tempat. Dirinya hanya diterima oleh anggota sekretariat Muhammad. Tapi tidak bisa menjawab apa yang menyebabkan suaminya tidak lolos seleksi.
“Yang lebih mengagetkan, Muhammad mengaku tidak mau masuk penjara karena masalah pansel sekda itu,” tutur Jumhar mengutip pernyataan Muhammad.
Padahal secara logika, sambung perempuan yang juga adik Wakil Walikota Bima itu, suaminya saat mendaftar diterima oleh tim sekretariat dan diberikan berita acara penerimaan berkas. Sehingga mendapatkan lembaran administrasi, penerimaan berkas.
“Saya ingin tanyakan, kenapa sampai saat ini setelah tidak lolos seleksi, berita acara tidak lolos belum sampai ditangan suami saya. Kemudian siapa yang menetapkan, hari apa, dan kapan waktunya,” tanyanya.
Karena tidak adanya kejelasan tersebut, ia menduga suaminya didzolimi oleh oknum tertentu, demi menjegal suaminya dalan proses seleksi sekda.
“Saya menduga ada konspirasi besar dalam seleksi ini,” sorotnya.
Sementara itu, anggota sekretariat tim pansel Muhammad yang dihubungi mengaku, protes Jumhar bukan ranahnya untuk menjawab. Karena tugasnya hanya menerima berkas pendaftaran calon sekda. Tidak bisa ikut menentukan, siapa saja calon yang lolos dan tidak dalam tahapan seleksi.
“Saya hanya menerima berkas saja, tidak ada tugas lain lagi yang saya kerjakan. Kemudian terkait pernyataan tidak mau masuk penjara dalam hal rekruitmen calon sekda, itu hanya miskomunikasi saja,” tandasnya.
Kemudian ketua tim sekretariat pansel H. Mahfud mengaku belum bisa memberikan kerterangan yang pasti, karena masih menunggu kembalinya H. Maryono Nasiman sebagai ketua tim pansel sekda.
“Saya tidak bisa memberikan jawaban, tunggu klarifikasi ketua tim pansel dari luar daerah,” tuturnya.
Sementara itu Ketua Tim Pansel Sekda Kota Bima, H. Maryono Nasiman yang dimintai tanggapan mengaku, Kaharuddin tidak lolos karena sudah jelas tertuang dalam aturan yang diedarkan tim pansel, pejabat harus minimal dua kali menjabat eselon II, di dua tempat yang berbeda.
“Aturan dan mekanisme sudah jelas kita jalankan, jadi tidak ada yang dilanggar,” ucapnya.
Menjawab berita acara tidak lolosnya Kaharuddin, mantan Sekda Kota Bima itu mengaku telah ada ditangan tim pansel, dan telah diketahui oleh Walikota Bima sebagai pejabat tinggi daerah.
“Besok akan kita perlihatkan kepada saudari Jumhar beserta suaminya di sekretarian BKD, ” tambahnya.
*Kahaba-04