Kabupaten Bima, Kahaba.- Proses seleksi Calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bima masih berjalan, namun hingga kini belum ada satu nama yang ditetapkan untuk dilantik menjadi Sekda. Dari tiga nama yang telah ditetapkan setelah proses panjang, belum ada kepastian kapan keputusan final akan diumumkan.
Salah satu anggota Panitia Seleksi (Pansel) Sekda, Profesor H Arba saat diwawancarai media ini Kamis pagi, 11 Juli 2024, menyatakan bahwa proses seleksi telah berjalan normatif dan sesuai prosedur.
“Tim Pansel sudah bekerja dengan baik, dan para peserta yang mengikuti seleksi memiliki kemampuan masing-masing,” kata Profesor Arba.
Tiga calon yang telah ditetapkan adalah Adel Linggiardi, Taufikurrahman, dan Zunaidin. Hanya saja menurut Profesor Arba, Adel Linggiardi dinilai belum cukup berpengalaman untuk ditetapkan menjadi Sekda.
“Adel Linggiardi saya lihat belum berpengalaman, karena baru sekali menjabat sebagai kepala dinas,” ujarnya.
Sementara itu, calon lain seperti Zunaidin dan Taufikurrahman menunjukkan kemampuan yang baik selama proses seleksi wawancara.
“Saat seleksi wawancara, keduanya terlihat memiliki kemampuan yang memadai,” tambah Profesor Arba.
Ketika ditanyakan apakah pengumuman nama-nama tersebut berdasarkan abjad atau peringkat, Profesor Arba tidak memberikan jawaban pasti, namun mengakui bahwa tiga nama tersebut dipilih berdasarkan akumulasi nilai secara keseluruhan.
Mengenai alasan mengapa tiga nama yang sudah ditetapkan belum diserahkan ke Menteri Dalam Negeri (Mendagri) untuk segera ditetapkan menjadi Sekda Kabupaten Bima, Profesor Arba menjawab bahwa dirinya tidak mengetahui pasti penyebabnya.
“Tugas Pansel sebenarnya sudah selesai setelah menetapkan tiga nama tersebut,” ujarnya.
Meski demikian, Profesor Arba menilai ada faktor politik yang mempengaruhi proses penetapan ini, terutama karena Kabupaten Bima akan segera melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
“Mungkin yang saya lihat lebih ke hal politis, karena sebentar lagi akan dilaksanakan Pilkada,” katanya.
Menjawab pertanyaan tentang kemungkinan adanya politik dinasti dalam seleksi calon Sekda ini, Profesor Arba menegaskan bahwa hal tersebut tidak baik dan tidak menguntungkan bagi daerah.
“Politik dinasti tidak baik, karena tidak baik untuk daerah,” tambahnya.
*Kahaba-01