Kabupaten Bima, Kahaba.- Masalah banjir kini seolah menjadi momok menakutkan bagi masyarakat, baik Kota maupun Kabupaten Bima. Tak bisa dipungkiri, dua daerah ini saling terkait atas penyebab musibah banjir yang terjadi. Karena itu, dalam penanganannya pun kedua daerah ini harus bersinergi, menyatukan visi dan perlu political will.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Tata Ruang Kabupaten Bima, H. Nggempo kepada Kahaba.net, Kamis kemarin.
Menurutnya, saat ini bukan persoalan daerah ini mendapatkan bantuan triliunan dari pemerintah pusat untuk membenahi kota dan kabupaten yang dilanda bencana banjir.
“Tapi bagaimana, kedua Daerah ini bisa bersatu untuk mencari solusi tepat dalam penanganan banjir,” terangnya.
Persoalan uang yang diberikan pemerintah pusat kata dia, akan segera habis digunakan. Nah, ketika uang habis dinilainya belum tentu menyelesaikan persoalan. Apalagi, pemahaman masyarakat di Bima terhadap aturan masih sangat minim.
“Pembabatan hutan di Bima terus terjadi dan itu seakan sudah menjadi budaya yang tidak bisa dihindari lagi,” ujar pria bergelar Insinyur ini.
Dari hasil pantauannya, pembabatan hutan dilakukan akibat kemiskinan dan kesenjangan terus terjadi. Jalan satu-satunya untuk solusi persoalan ini, pemerintah harus sigap. Sehingga, masyarakat tidak lagi naik gunung dan membabat hutan jika musim hujan tiba.
“Ingat, masyarakat akan mudah melakukan apa saja jika mereka tidak miliki lahan atau pekerjaan lain untuk melangsungkan kehidupannya,” tegas dia.
*Kahaba-02