Kabupaten Bima, Kahaba.- Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Bima, Rendra Farid akhirnya buka suara menanggapi dugaan tindak premanisme ASN bawahannya terhadap mahasiswa STISIP Mbojo Bima saat aksi beberapa hari lalu. (Baca. BEM di Bima Bersatu, Desak Polisi Tangkap dan Adili Kepala Dinas Pertanian)
Rendra Farid keluar menemui mahasiswa pendemo dari Front Gerakan Mahasiswa Peduli Demokrasi (FGMPD) Bima, Senin (18/12) siang. Ia dikawal ketat aparat Kelolisian bersenjata lengkap, didampingi Pol PP dan beberapa pejabat teknis.
Kepada mahasiswa, Rendra menjelaskan, ia baru bertugas memimpin Distanbun Kabupaten Bima sejak Januari 2017 lalu. Segala persoalan yang terjadi di instansi tersebut menjadi tanggungjawabnya sejak mulai memimpin.
Kaitan tuntutan mahasiswa mendesak ASN bawahannya diproses hukum, Rendra berjanji akan menindaklanjutinya.
“Disini ada Kepolisian yang mendengar, saya akan tindaklanjuti. Lagipula saat kejadian saya tidak di tempat,” ujarnya.
Kemudian soal dugaan korupsi Bibit Bawang Merah, diakuinya itu terjadi tahun lalu saat belum memimpin Distanbun sehingga di luar pengetahuannya.
“Begitupun soal pungli, akan saya tindaklanjuti. Saya sepakat kita harus tegakkan supremasi hukum,” tandasnya.
*Kahaba-03