Kota Bima, Kahaba.- 4 orang tenaga honorer SMPN 5 Kota Bima akhirnya menghadiri panggilan Dinas Dikpora untuk klarifikasi. Hasilnya, mereka mengakui malas masuk kerja dan siap menerima kebijakan sekolah.
“Tenaga honorer mengaku dalam satu bulan mereka hanya masuk kurang dari 10 hari. Mereka pun ikhlas gajinya dipotong,” ujar Kepala Dinas Dikpora Kota Bima, H. Alwi Yasin kepada Kahaba.net Selasa (11/10).
Dair hasil klarifikasi tersebut, Dikpora menilai permasalahan di SMPN 5 Kota Bima telah selesai, karena tenaga honorer telah sepakat untuk islah bersama kepala sekolah dengan menerima keputusan gaji di potong.
“Mereka sudah tidak mempermasalahkan lagi pemotongan tersebut, dan berjanji kedepan untuk kembali rajin bekerja agar gajinya tidak disunat kembali,” katanya.
*Eric